Penumpang LRT Palembang Anjlok selama Corona, Hanya 700 Orang Sehari

Kamis, 23 Juli 2020 | 19:33 WIB
Penumpang LRT Palembang Anjlok selama Corona, Hanya 700 Orang Sehari
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang menuju stasiun Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (27/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah penumpang LRT Palembang anjok selama pandemi corona. Jumlahnya turun dari 7.000 penumpang per hari, kini hanya 700 orang yang naik LRT sehari.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) III Palembang Aida Suryanti mengakui terjadinya penurunan penumpang saat pandemi corona. Mengingat, ada penurunan jumlah perjalanan dari 74 perjalanan menjadi 22 kali perjalanan.

“Jumlah penumpang LRT turun drastis. Sekarang hanya 700 orang per hari. Sebelumnya mencapai 7.000 penumpang pada hari biasa, bahkan lebih dari 10.000 saat akhir pekan,” ujar Aida dalam pernyataan persnya, Kamis (23/7/2020).

Menurut dia, jumlah penumpang LRT itu kini sudah ada peningkatan dibanding pada saat awal-awal pandemi Covid-19. Ketika awal pandemi, jumlah penumpang hanya mencapai 400 orang per hari.

Baca Juga: Positif Covid Bertambah 1.906 Orang, Jakarta Sumbang Kasus Terbanyak

Masih kata dia, pembatasan operasional yang dilakukan pun untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Kini operasional LRT itu mulai dari pukul 08.04 sampai pukul 15.41 WIB dengan 22 perjalanan.

Pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan dalam operasional LRT di Palembang. Mulai dari social distancing dan physical distancing, menyediakan hand sanitizer tiap stasiun dan kereta, melakukan penemprotan disinfektan di stasiun dan gerbong LRT.

“Selain itu, kita juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi calon penumpang. Juga penggunaan masker dan pakaian lengan panjang,” tambah dia.

Kendati begitu, LRT kini telah menjadi sarana transportasi pilihan masyarakat setempat. Apalagi, berbagai upaya terus dilakukan, seperti mempercepat jarak tempuh, headway atau waktu tunggu antar stasiun, integrasi dengan TransMusi dan Damri, penambahan jumlah perjalan per hari, kemudahan memilih alat pembayaran untuk pembelian tiket, serta perbaikan sistem jalur dan persinyalan.

“Kita harap pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu. Sehingga aktivitas perekonomian bisa menggeliat kembali seperti sebelumnya,” tutur dia.

Baca Juga: Perkantoran Bisa Jadi Klaster Corona Baru, Pemprov DKI: Tertular dari Luar

Kontributor : Rio Adi Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI