Suara.com - Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan ancaman AS tentang penarikan pasukan tak hanya memperburuk hubungan dua negara tapi juga berdampak global terhadap NATO.
Menyadur DW pada Kamis (23/07/2020) Karrenbauer khawatir dengan NATO jika AS benar-benar menarik 9.500 pasukannya dari Jerman.
"Jika mereka (pasukan AS) tetap di Eropa, maka ini tetap merupakan komitmen terhadap NATO. Tetapi jika mereka akan dipulihkan di kawasan Indo-Pasifik, maka itu menunjukkan perubahan pada strategi AS yang akan memicu perdebatan di dalam NATO," ujarnya.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumukan tentang penarikan lebih dari seperempat pasukannya dari Jerman dengan dalih untuk membantu meningkatkan keamanan Eropa.
Baca Juga: Bubarkan Pesta Corona, Polisi Jerman Malah Diserang Ratusan Pemuda
Rencana itu akan meningkatkan pencegahan Rusia dan memperkuat NATO, kata juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman dalam sebuah pernyataan.
Sebelum mengumumkan pada bulan Juni, pemerintahan Trump telah mendesak Berlin untuk membelanjakan lebih banyak anggaran pertahanannya dalam memenuhi tujuan NATO membelanjakan 2% dari produk domestik bruto.
Donald Trump mengancam akan menarik hampir 10.000 dari 34.500 tentara saat ini yang tinggal di negara itu sebagai hukuman atas kurangnya pengeluaran.
Sebelumnya, Karrenbauer melontarkan balasan menohok atas aksi Trump yang menarik pasukan AS dari negaranya. Ia mengatakan NATO bukan organisasi dagang dan keamanan bukan komoditas.
Hal ini diucapkan oleh Konrad Adenauer Stiftung di Berlin pada Selasa (16/06/2020).
Baca Juga: Bunuh Dua Orang, Pria Jerman Anti-Yahudi Terancam Penjara Seumur Hidup
"NATO didirikan di atas solidaritas dan kepercayaan. Dan ini didasarkan pada nilai-nilai dan kepentingan bersama," tegasnya.