Kantor Jakarta Jadi Klaster Baru Corona, dari Kementerian Hingga Swasta

Kamis, 23 Juli 2020 | 17:49 WIB
Kantor Jakarta Jadi Klaster Baru Corona, dari Kementerian Hingga Swasta
ILUSTRASI - Seorang pekerja kantor menggunakan face shield dan masker saat melintas di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengakui, pada masa pembatasan sosial berskala besar transisi, perkantoran bisa menjadi klaster baru penyebaran covid-19.

Kekinian, kata dia, berbagai kantor di ibu kota telah terkonfirmasi didapati kasus positif virus corona.

Saat ditanya berapa jumlah orang yang positif dan kantornya, Widyastuti tak memberikan data rinci.

Namun, ia menyebut pasien itu berasal dari kantor Kementerian, swasta, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca Juga: 2 Hari Perkantoran Dibuka, 5 Perusahaan di DKI Langgar Aturan PSBB Transisi

"Tapi dari tingkat perkantoran pusat, internal DKI, BUMN, kementerian, kantor swasta. OPD di DKI, Mereka sudah melaporkan," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Dari tiap kasus di perkantoran itu, Widyastuti mengatakan pihaknya mengambil tindakan yang berbeda-beda tergantung dengan situasinya.

Bisa saja pihaknya menutup sebagian atau seluruh gedung perkantoran.

"Kalau beberapa gedung dilihat gedung mana yang terjadi kasus, atau lantai tertentu. Maka di lantai atau gedung yang ditemukan (penelusuran)," jelasnya.

Pemeriksaan juga akan dilakukan menyeluruh jika memang jumlahnya cukup masif. Namun yang pasti begitu ditemukan adanya kasus corona di kantor, maka harus langsung dilakukan penyemprotan desinfektan. 

Baca Juga: Perkantoran Dibuka, Jumlah Pasien Corona di Jakarta Malah Cetak Rekor Baru

"Kalau semuanya tidak. Kecuali ditemukan masif. Yang pasti bakal dilakukan disinfektan, itu jadi kegiatan rutin seharusnya. Harus di titik yang sering dipegang seperti di toilet."

REKOMENDASI

TERKINI