Suara.com - Saat patung-patung berbau rasisme dan perbudakan dicopot dan dirusak di seluruh dunia, satu desa di Ukraina memilih cara lain dalam memandang warisan historisnya.
Menyadur BBC, patung Vladimir Lenin di Zaliznychne, Odesa, telah diubah oleh warga desa menjadi petani, alih-alih dirusak atau dicopot dari tempatnya.
Perubahan itu dilakukan untuk mewakili pendiri desa--etnis Bulgaria yang tiba di kawasan itu pada abad ke-19.
Lenin, yang dikenal sebagai pemimpin pertama Uni Soviet dan tokoh revolusioner komunis berkebangsaan Rusia itu, kini mengenakan pakaian tradisional Bulgaria.
Baca Juga: Aduh Gigi Penyiar Berita Copot saat Siaran Langsung, Begini Reaksinya
Dia juga memegang gunting pemangkasan dan anggur, dengan sekantong anggur di kakinya.
Pendekatan kreatif itu dirasa lebih murah dan mudah dilakukan ketimbang membongkar monumen itu secara keseluruhan seperti yang dilakukan gerakan Black Lives Matter (BLM) di Amerika Serikat dan negara Eropa lain.
Pasca lepas dari cengkraman Uni Soviet pada 24 Agustus 1991, patung-patung Vladimir Lenin hampir seluruhnya menghilang dari Ukraina sejak simbol-simbol komunis dilarang pada 2015.
Lebih dari seribu dari mereka telah dihancurkan, tetapi beberapa mengalami transformasi yang lebih aneh.
Pada 2015, salah satu monumen Lenin juga telah diubah secara kreatif. Lenin diubah menjadi tokoh antagonis di film fiksi ilmiah Starwars, Darth Vader.
Baca Juga: Posting Foto Bersama Makanan Kaleng, Donald Trump Dinilai Langgar Kode Etik
"Amerika, perhatikan teladan kita!" kata salah satu orang Ukraina terkait cara kreatif menghapus monumen kolonialisme, rasisme, dan penindasan.
"Saya berharap kita memiliki lebih banyak contoh dekomunisasi positif," ujar pengguna media sosial lainnya.