Remaja berusia 20 tahun yang bekerja sebagai manajer di sebuah pertanian, harus meregang nyawa setelah mengalami retak tengkorak.
"Saya sangat marah. Mereka memukulinya, tetapi bahkan rumah sakit terkemuka di negara itu tidak dapat memberinya perawatan medis yang tepat," komentar Farida Nanyonjo atas kekerasan yang menghilangkan nyawa adiknya.
Presiden Yoweri Museveni dan pejabat senior lainnya mengutuk serangan yang dilaporkan tersebut. Tapi perwakilan otoritas keamanan tak menanggapi tuduhan tersebut.
Pembunuhan oleh polisi juga terjadi pada 24 Juni di kota barat Kasese. Benon Nsimenta, yang dijadwalkan ditahbiskan sebagai pendeta pada bulan November, ditembak mati.
Baca Juga: Masuk Jalur Busway, Detik-detik PNS Lawan Polisi dan Buang Surat Tilang
Dia dan istrinya berangkat dari rumah mereka dengan sepeda motor. Mereka memiliki dokumen dari anggota dewan lokal yang menunjukkan bahwa kendaraan itu milik pribadi, bukan ojek.
Istri Nsimenta, Allen Musiimenta, menyebut polisi dengan brutal langsung menembak suaminya tanpa meminta penjelasan terlebih dulu dalam operasi razia jam malam itu.
"Para prajurit yang menghentikan kami bahkan tidak meluangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan," kata Musiimenta.
"Salah satu dari mereka menyeberang jalan, mengangkat senjatanya dan menembak leher suami saya," tandasnya.
Merujuk data Worldometers.info, Uganda tercatat memiliki 1.075 kasus infeksi virus Corona hingga Kamis (23/7/2020), di mana 958 orang telah sembuh dan angka kematian masih nol.
Baca Juga: Trump Ingin Jadi Orang Pertama yang Dapat Vaksin Corona, Ini Alasannya