Ada di Arah Kiblat Hagia Sophia, Mozaik Bunda Maria Ditutup saat Salat

Kamis, 23 Juli 2020 | 14:48 WIB
Ada di Arah Kiblat Hagia Sophia, Mozaik Bunda Maria Ditutup saat Salat
Mozaik Virgin Mary di Hagia Sophia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turki akan menutup mozaik Bunda Maria yang terpasang di Hagia Sophia saat digunakan untuk ibadah salat Jumat atau ibadah yang lainnya.

Menyadur Artnet News, Kamis (23/7/2020), keputusan tersebut diumumkan oleh juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mengatakan pada hari Minggu bahwa beberapa mozaik Bunda Maria dan Malaikat Jibril, yang terletak di arah kiblat akan ditutupi selama ibadah.

Mozaik-mozaik tersebut akan kembali dibuka ketika bangunan bersejarah itu dibuka untuk wisatawan umum.

Pihak berwenang juga mengatakan bahwa gambar tokoh Kristen lain yang terdapat di Hagia Sophia tidak menimbulkan masalah bagi para jemaah karena mereka tidak berada di arah kiblat.

Baca Juga: Erdogan Kunjungi Hagia Sophia

Dibangun oleh Kaisar Romawi Yustinianus pada tahun 537 masehi sebagai Gereja Ortodoks Yunani, keajaiban arsitektur diubah menjadi masjid pada tahun 1453 ketika ditaklukkan oleh Ottoman pada akhir 1930-an.

Sejumlah wisatawan mengunjungi Hagia Sophia di Istanbul, Turki (10/72020). Turki akan mengadakan ibadah shalat pertama di Hagia Sophia pada 24 Juli, menyusul pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (10/7) yang mengumumkan alih fungsi monumen tersebut dari museum menjadi masjid. ANTARA/Xinhua/Osman Orsal/aa.
Sejumlah wisatawan mengunjungi Hagia Sophia di Istanbul, Turki (10/72020). Turki akan mengadakan ibadah shalat pertama di Hagia Sophia pada 24 Juli, menyusul pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (10/7) yang mengumumkan alih fungsi monumen tersebut dari museum menjadi masjid. ANTARA/Xinhua/Osman Orsal/aa.

Sejak saat itu, Hagia sophia menjadi salah satu situs wisata paling populer di Turki dan dikunjungi oleh jutaan pengunjung. Pada tahun 2019 saja, lebih dari tiga juta orang mengunjungi tempat tersebut.

Direktur jenderal UNESCO Audrey Azoulay menyebut Hagia Sophia adalah sebuah mahakarya arsitektur dan kesaksian interaksi antara Eropa dan Asia selama berabad-abad. Warisan kompleks bangunan terlukis di dindingnya.

Pengadilan Turki memutuskan bahwa konversi bangunan ke museum pada tahun 1934 dibatalkan dan beberapa jam setelah putusan tersebut, Presiden Erdogan langsung mengumumkan Hagia Sophia kembali sebagai masjid.

Keputusan tersebut kemudian menuai kritik dan keprihatinan internasional, termasuk dari Yunani, Amerika Serikat, Rusia, serta UNESCO dan Paus Francis, yang mengatakan ia sangat kecewa.

Baca Juga: Turki akan Tutup Mosaik Figur Kristiani Hagia Sophia Selama Ibadah

Yunani mengutuk keputusan tersebut dan mengatakan akan berdampak pada hubungan antara kedua negara dan hubungan Turki dengan Uni Eropa. Departemen Luar Negeri A.S. mengatakan bahwa mereka "kecewa" dengan tindakan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI