Suara.com - Direktur Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya enggan mengomentari kritik pedas pengamat politik Rocky Gerung terhadap Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Sekadar info, Rocky membuat video berjudul yang membahas majunya Gibran Rakabuming sebagai calon wali kota dalam Pilkada Solo 2020.
Rocky melontarkan banyak kata-kata pedas dalam video berjudul "PILWALKOT SOLO, KOTAK KOSONG VS 0T4K KOSONG" yang diunggah ke YouTube, Senin (20/7/2020).
Namun Yunarto merasa pernyataan Rocky dalam video itu tidak perlu diperdebatkan. Hal itu disampaikan Yunarto melalui cuitan di akun Twitter miliknya, pada Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Lawan Gibran, Penjahit dan Pak RW Mau Tak Digaji Jika Jadi Wali Kota Solo
"Apa juga yg mau didebat dari statement RG tentang otak kosong vs kotak kosong?" tulis Yunarto.
Ia justru menyindir Rocky Gerung dengan istilah "Celana Dalam Kosong".
"Khan gak mungkin juga bilang RG 'Celana Dalam Kosong' hanya karena dia gak nikah, kecuali emang tujuannya sekedar mencari keriuhan," ujar Yunarto.
Sontak cuitan Yunarto ini memancing banyak respon warganet.
Sebagian netizen membela Roky Gerung dan merasa Yunarto tidak perlu menyerang kehidupan pribadi mantan dosen Universitas Indonesia itu.
Baca Juga: Gibran Diprediksi Jadi Calon Tunggal Wali Kota Solo Lawan Kotak Kosong
"RG nikah apa gak itu urusan privat dia. Celana dalam nya kosong jg urusan privat dia. Rakyat gak rugi. Demokrasi gak turun krn itu juga," komentar @fendypasgmailc1.
Sementara warganet lain setuju dengan sindiran Yunarto terhadap Rocky Gerung.
"Saya paling suka kalimat 'Celana Dalam Kosong' nya mas. Menggigit banget," kata @askos88.
Untuk diketahui, Rocky Gerung mengatakan bahwa Gibran tidak akan kalah melawan kotak kosong.
"Politik Solo akan berupaya untuk menghindari itu. Artinya kemungkinan untuk dikalahkan kotak kosong akan tertutup. Jadi akan dicari cara supaya kotak kosong juga dikalahkan," kata Rocky dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Ia melanjutkan, "Jadi meme sekarang kalau kotak kosong yang kalah di Solo yang menang apa? Otak kosong? Jadi otak kosong versus kotak kosong."
Dalam video itu, Rocky juga menyebut majunya Gibran dalam kontestasi politik tersebut menunjukkan Jokowi otoriter melebihi era rezim Soeharto.
Ia merasa publik sudah muak dengan aksi Jokowi mengondisikan pesaing Gibran, Achmad Purnomo yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Rocky menyebut Jokowi secara terang-terangan sedang memainkan penyogokan politik demi memuluskan langkah anaknya menjadi orang nomor satu di Kota Solo.
"Jokowi sogok pesaing anaknya dengan mengundang ke Istana. Ini orang nggak lagi hitung macam-macam, ini bukan sekadar arogansi, tapi maksimum kebusukan politik, ultimum kebusukan politik," ucapnya.