Stefan Waterkamp, pengacara pembela Bruno Dey, meminta pembebasan atau hukuman percobaan terhadap kliennya.
Waterkamp beralasan bahwa Bruno muda tidak memiliki pilihan dalam situasi Perang Dunia II saat itu. Sebagai penjaga menara, Bruno Dey dianggap tak tahu sejauh mana kebrutalan yang dilakukan Nazi.
Kendati begitu, tahun lalu Bruno Dey secara terbuka mengakui dia mengetahu adanya kamar gas di kamp Stutthof, meskipun bersikeras membantah jika dirinya bersalah.
Salah satu korban selamat dari holocust di kamp Stutthof, Marek Dunin-Wasowicz, menolak permintaan maaf Bruno Dey dipersidangan.
Baca Juga: Gara-gara Corona, Kondisi Ekonomi Global Terburuk Sejak Perang Dunia II
"Saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak ingin permintaan maafnya, saya tidak membutuhkannya," kata Dunin-Wasowicz.
Nazi mendirikan kamp Stutthof pada tahun 1939, awalnya menggunakannya untuk menahan tahanan politik Polandia.
Tetapi akhirnya menahan 110.000 tahanan, termasuk banyak orang Yahudi. Sekitar 65.000 orang tewas di kamp, sekitar 4.000 dari mereka terbunuh di kamar gas.