Suara.com - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) sempat menyampaikan hasil survei yang menunjukkan kalau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai tokoh paling berpotensi maju kembali di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Akan tetapi, menurut Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, Prabowo tetap akan kalah pada pesta demokrasi tersebut.
Dalam survei yang dilakukannya beberapa waktu lalu, Prabowo dipilih oleh 16,3 persen responden. Nama mantan Danjen Kopassus itu diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Meskipun ketertarikan publik terhadap Prabowo untuk kembali maju di panggung pilpres masih tinggi, Dedi justru beranggapan ada sebagian besar publik lainnya yang meyakin Prabowo tidak mendapatkan suara terbanyak.
Baca Juga: Prabowo Diminta Batalkan Pembelian Pesawat Tempur Bekas Asal Austria
"Sebanyak 26.3 persen responden sangat yakin Prabowo kembali kalah, dan 42.8 persen ragu-ragu. Data ini menggambarkan jika mereka yang memilih Prabowo saat survei memiliki keyakinan pilihannya akan tetap kalah," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/7/2020).
Dedi mengatakan, kalau presentase keyakinan responden terhadap Prabowo Subianto bakal kalah kembali itu bisa mempengaruhi pilihan ketika Pilpres 2024 benar bergulir.
"Mereka yang saat ini masih memilih Prabowo sementara ragu atau bahkan yakin akan kalah, punya potensi mengurungkan pilihan pada Prabowo, hal ini bisa saja karena ada kejenuhan pemilih," ujarnya.
Lebih jauh, Dedi menilai peluang berbagai tokoh yang potensial maju di Pilpres 2024 masih luas. Apalagi menurut ia meskipun tidak ada nama Prabowo, pilpres pada lima tahun nanti tetap akan menarik.
"Semua tokoh potensial memiliki peluang karena ini tentu masih sangat cair, bahkan jika tanpa keikutsertaan Prabowo di 2024, kontestasi akan sangat ramai dan freah dengan nama-nama baru," pungkasnya.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Prabowo Menteri Kinerja Terbaik di Kabinet Jokowi