Suara.com - Pemerintah China dikabarkan memaksa umat kristen untuk menghancurkan salib dan menghapus gambar Yesus di rumah mereka. Sebagai gantinya, warga diminta memasang foto-foto pemimpin komunis.
Menyadur Aninews, pihak berwenang baru-baru ini telah menghancurkan simbol-simbol agama dengan paksa di gereja-gereja di beberapa provinsi, termasuk Anhui, Jiangsu, Hebei dan Zhejiang.
Sementara Daily Mail mengutip laporan Bitter Winter menyebut para pejabat di Shanxi menuntut agar gambar berbau agama diturunkan dan diganti dengan potret pemimpin komunis.
Di provinsi Huainan, para pejabat yang menangani urusan agama menerobos masuk ke Gereja Kristus Shiwan setempat untuk membongkar salib pada Sabtu dan Minggu lalu.
Baca Juga: Unpad Siap Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China, Mulai Kapan?
Para pejabat telah meminta jemaah gereja tersebut untuk menghapus salibnya seminggu sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Radio Free Asia mengutip sumber-sumber lokal.
Sebelumnya, China juga telah membuat geram dunia internasional setelah diduga melakukan penindasan terhadap kaum Muslim Uighur di provinsi Xinjiang.
Amerika Serikat lewat Presiden Donald Trump bahkan telah menandatangani rancangan undang-undang pada Rabu (17/6/2020) yang menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan tersebut.