Suara.com - Klaster COVID-19 di pemukiman warga RT 01 dan RT 02, RW 05 Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat dipicu acara tahlilan yang banyak dihadiri warga.
Lurah Wijaya Kusuma Novi Indria Sari mengatakan pada acara tahlilan hari kedua atau ketiga, salah satu anggota keluarga penyelenggara tahlilan mengalami sesak nafas, kemudian pingsan, dan dilarikan ke Puskesmas Grogol Petamburan.
"Karena ada keluhan sesak napas, maka dilakukan swab test (tes usap) gitu, ternyata hasilnya terpapar COVID-19," ujar Novi di Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Puskesmas Grogol Petamburan kemudian menelusuri warga yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19, selanjutnya diselenggarakan tes usap massal di wilayah RT 01 dan RT 02 pada Jumat (17/7).
Baca Juga: 29 Warga Positif Terjangkit, 2 RT di Grogol jadi Klaster Baru Corona
Tes usap massal tersebut diikuti 94 warga. Pada Senin (20/7), hasilnya sebanyak 29 warga dinyatakan terdeteksi positif COVID-19.
Sebanyak 19 warga telah dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, karena rumah mereka tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri.
"Saat ini situasinya beberapa warga yang ada penyakit penyerta dirujuk ke RS Pelni dan RSUD Cengkareng," ujar Novi.
Novi memastikan penularan COVID-19 bukan dari jenazah ke keluarga yang menyelenggarakan acara tahlilan itu.
Pada saat ini, Novi telah berkoordinasi ke tingkat RW untuk mengatur jalur keluar masuk warga dan menjalankan protokol kesehatan di lingkungan tersebut.
Baca Juga: Pesantren Bisa jadi Klaster Corona, Wapres Maruf: Ini Lebih Menakutkan
Selama masa karantina Mandiri lingkungan klaster penyebaran COVID-19 tersebut akan disterilisasi dengan cairan disinfektan dua kali sehari