Suara.com - Organisasi Massa Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan mundur dari program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Kasiyarno menyatakan pihaknya secara resmi menyatakan mundur dari program Mendikbud Nadiem Makarim itu per Senin 20 Juli 2020.
"Setelah kami mengikuti proses seleksi dalam Program Organisasi Penggerak Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud RI, dan mempertimbangkan beberapa hal maka dengan ini kami menyatakan mundur dari keikutsertaan program tersebut," kata Kasiyarno dalam keterangannya, Rabu (22/7/2020).
Kasiyarno mengatakan pihaknya memilih mundur setelah Muhammadiyah termasuk dalam 221 ormas yang terpilih mendapatkan dana hibah tersebut, sementara sebagian besar ormas lainnya terbilang ormas baru.
Baca Juga: Anak Usia 10-19 Tahun Lebih Berisiko Tularkan Virus Corona, Ini Alasannya!
Muhammadiyah merasa memiliki 30.000 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia yang selama ini sudah banyak membantu pemerintah menyelenggarakan pendidikan sejak sebelum Indonesia merdeka.
"Sehingga (Muhammadiyah) tidak sepatutnya (dapat dana dari pemerintah jika) diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemdikbud RI," jelasnya.
Muhammadiyah juga menilai kriteria pemilihan ormas yang lolos mendapatkan dana hibah juga oleh Kemendikbud sangat tidak jelas.
"Karena tidak membedakan antara lembaga CSR yang sepatutnya membantu dana pendidikan dengan organisasi masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah," lanjut Kasiyarno.
Oleh sebab itu, Muhammadiyah meminta Nadiem mengevaluasi kembali program Organisasi Penggerak ini untuk menghindari masalah yang tidak diharapkan di kemudian hari.
Baca Juga: Lantik Virtual 29 Pejabat Kemendikbud dan Rektor, Ini Pesan Menteri Nadiem
"Muhammadiyah akan tetap berkomitmen membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan dengan berbagai pelatihan, kompetensi kepala sekolah dan guru melalui program-program yang dilaksanakan Muhammadiyah sekalipun tanpa keikutsertaan kami dalam Program Organisasi Penggerak ini," tegasnya.