Suara.com - Banyak orang yang menggunakan istilah 'Hari H' untuk menggambarkan waktu dilaksanakannya sebuah acara sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya 'Hari H' banyak juga orang yang menggunakan istilah H+1, H+, atau H-1. Hingga saat ini tidak banyak yang tahu asal usul istilah Hari H yang kerap digunakan ini.
Misalnya seperti Lebaran H-2 atau penggunaan kata Lebaran H+2, H+3 yang mengistilahkan 2 hari setelah hari lebaran atau 3 hari setelah hari lebaran.
Melansir dari History, adanya istilah 'Hari H' tidak terlepas dari terminologi militer yang pernah populer selama Perang Dunia II. Dalam istilah Bahasa Inggis 'Hari H' disebut dengan D-Day.
Baca Juga: Ramai Dituduh Tidak Islami, Padahal Begini Sejarah dan Filosopi Klepon
Berikut beberapa makna dari kemunculan 'Hari H' :
- Makna Hari H: Hari H tidak berarti apa-apa
Pada awal Perang Dunia II, militer AS menggunakan istilah Hari H untuk menentukan tanggal peluncuran misi. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga tanggal yang sebenarnya dari tangan mata-mata. Mereka juga menggunakan H-Hour untuk waktu spesifik peluncuran. - Digunakan sejak perang dunia I
'D-Day' atau 'Hari-H' selain digunakan pada Perang Dunia I, dalam salah satu perintah di lapangan AS pada bulan September 1918 yang berbunyi "Angkatan Darat pertama akan menyerang di 'H-Hour' pada 'D-Day' dengan tujuan memaksa evakuasi dari St. Mihiel". Negara lain juga menggunakan format ini, orang Perancis menggunakan kode tanggal 'le jour J' dan Inggris memulainya dengan 'Z-Day' dan 'Zero Hour'.
Itulah makna dan sejarah Hari H yang tidak banyak orang ketahui.