Suara.com - Seorang ibu di Minnesota meninggal dunia tanpa pernah bertemu dengan anaknya yang baru lahir. Saat melahirkan, ia tengah dirawat di rumah sakit akibat positif virus corona.
Menyadur New York Post, Aurora Chacon Esparza melahirkan bayinya saat sedang koma dan menggunakan ventilator.
Kondisinya si ibu tak kunjung membaik, pihak rumah sakit pun terpaksa memakai metode caesar untuk mengeluarkan si jabang bayi.
Suami Aurora, Juan Duran mengatakan istrinya yang tengah hamil tujuh bulan menunjukkan gejala Covid-19. Keduanya pun segera ke rumah sakit untuk melakukan pengujian.
Baca Juga: Baku Tembak di Chicago, 14 Orang Terluka
Hasil tes menunjukkan negatif. Tapi dokter saat itu menyarankan agar ibu berusia 35 tahun ini menjalani karantina di rumah karena hasil tes acapkali tak akurat.
Lantaran gejalanya semakin memburuk, Aurora dilarikan ke rumah sakit dan langsung menjalani perawatan pada 14 Juni.
Hingga pada 23 Juni, kondisinya semakin memburuk. Kadar oksigen di dalam tubuhnya turun drastis, membuat operasi caesar perlu diambil untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

Aurora yang menggunakan ventilator, berhasil melahirkan seorang bayi perempuan yang kemudian diberi nama Andrea.
"Untungnya tidak ada komplikasi. Putriku lahir pada usia kehamilan 30 minggu, tetapi untungnya dia baik-baik saja," ujar Duran.
Baca Juga: Baru Seminggu Lahiran, Vanessa Angel Ajak Bayinya ke Restoran
Ibu ini mulanya menunjukkan tanda-tanda membaik, tapi kondisi berbalik dan semakin memburuk pada 7 Juli lalu.
Dokter mengatakan upaya terakhir yang dibisa dilakukan untuk menyelamatkan nyawa perempuan ini adalah penggunaan mesin ECMO (oksigenasi membran esktraorporeal), yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru.
Masalah lain muncul, rumah sakit tempat Aurora dirawat tidak menyediakan fasilitas ECMO, sementara permintaan transfer ke rumah sakit lain juga ditolak.

"Karena Aurora telah menggunakan ventilator selama lebih dari tujuh hari, mesin ECMO akan memberikan lebih banyak kerusakan dari pada bantuan, menurut tenaga medis," kata Duran.
Ibu ini akhrinya meninggal dunia dua minggu kemudian. Sebelum bisa bermain dengan putrinya yang baru lahir.
Duran menyebut anaknya dalam kondisi baik dan terus mengalami kemajuan di rumah sakit.
"Beratnya sekitar 1,8 kg sekarang dan jantungnya baik-baik saja. Dia bisa bernapas sendiri. Dia makan, tersenyum, dan menangis," tandas Duran.