Orangtua Dibunuh, Gadis Ini dan Adiknya Tembak Mati Teroris Taliban

Rabu, 22 Juli 2020 | 10:38 WIB
Orangtua Dibunuh, Gadis Ini dan Adiknya Tembak Mati Teroris Taliban
Qamar Gul, gadis Afghanistan yang menembak mati dua milisi Taliban.[Twitter/@1TVNewsAF]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis berusia 16 tahun do Afghanistan menembak mati tiga pejuang Taliban setelah melihat orang tuanya terbunuh.

Menyadur The Guardian, Qamar Gul (16) menembak tiga orang anggota Taliban yang menyerbu rumahnya di desa Geriveh, di provinsi Ghor tengah.

Para pejabat mengatakan pasukan Taliban yang berjumlah 40, mencari ayah Gul dan datang ke rumahnya pada pukul 1 pagi waktu setempat pada tanggal 17 Juli.

"Para pemberontak datang ke rumah mereka dan ibunya pergi untuk melihat siapa yang mengetuk," kata Mohamed Aref Aber, juru bicara gubernur provinsi. "Ketika dia melihat bahwa mereka bersenjata, dia menolak untuk membuka pintu." ujarnya.

Baca Juga: Taliban Serang Kantor Intelijen Afghanistan, 11 Orang Tewas

Aber mengatakan ibu Gul langsung ditembak mati oleh Taliban, yang kemudian memasuki rumah dan menembak ayahnya.

Menurut Aber, setelah menyaksikan orang tuanya terbunuh, Qamar Gul langsung mengambil senapan ayahnya dan menembak serta membunuh tiga pemberontak.

Dia kemudian bertempur selama satu jam melawan Taliban bersama saudara lelakinya yang berusia 12 tahun, Habibullah.

Pejuang Taliban lainnya dilaporkan bergabung dalam serangan tersebut, namun segera diusir oleh beberapa penduduk desa dan orang-orang milisi pro-pemerintah.

Para pejabat Afghanistan membawa Qamar Gul dan adik laki-lakinya ke tempat yang aman di ibukota provinsi.

Baca Juga: Serangan dan Penyanderaan di Gereja Afrika Selatan, 5 Orang Tewas

"Mereka kaget dalam dua hari pertama dan tidak bisa bicara terlalu banyak, tetapi dalam kondisi baik sekarang," kata Aber.

"Mereka mengatakan: 'Ini adalah hak kami, karena kami tidak perlu hidup tanpa orang tua kami.' Mereka tidak memiliki banyak kerabat selain saudara tiri yang tinggal di desa yang sama." jelas Aber.

Pemerintah Afghanistan memuji keberanian Qamar pada pertemuan kabinet dan langsung diundang oleh presiden Ashraf Ghani ke istana negara.

"Ketika saya melihat mereka malam itu, mereka terkejut tetapi merasa terhormat," kata Mohammad Rafiq Alam, gubernur distrik.

Sejak kejadian itu, sebuah foto Qamar Gul mengenakan jilbab dan memegang senapan mesin di pangkuannya menjadi viral di media sosial.

"Kami tahu orang tua tidak tergantikan, tetapi balas dendam Anda akan memberi Anda kedamaian," tulis seorang pengguna di Facebook. "Mereka menerima dua gelar pada satu malam: pahlawan dan anak yatim," tulis warganet lainnya. 

Setidaknya 100.000 warga Afghanistan diperkirakan tewas dalam konflik sejak 2001 ketika AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI