18 Lembaga Dibubarkan Jokowi, PPP Minta Nasib Pekerjanya Diperhatikan

Bangun Santoso | Novian Ardiansyah
18 Lembaga Dibubarkan Jokowi, PPP Minta Nasib Pekerjanya Diperhatikan
Sekretaris Fraksi PPP di DPR, Achmad Baidowi. [DPR.go.id/Youtube/capture]

Baidowi berharap pembubaran tidak berhenti di 18 lembaga saja, namun menyasar lembaha lain yang tidak efektif

Suara.com - Sekretaris Fraksi PPP di DPR, Achmad Baidowi mengapresiasi langkah Presiden Jokowi atas pembubaran 18 lembaga yang dinilai tidak efektif. Walau begitu, ia meminta agar presiden dapat memperhatikan para pegawai yang sebelumnya bekerja di belasan lembaga tersebut.

Baidowi menilai, agar tidak terjadi pemberhentian kerja, para pegawai di 18 lembaga yang telah dibubarkan itu nantinya dapat dialihkan untuk bekerja di lembaga lain.

"Terhadap pegawai di 18 lembaga tersebut harus dilakukan secara proporsional. Dialihkan kepada instansi lain atau skema lain yang dipersiapkan secara matang oleh pemerintah," kata Baidowi kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).

Sebelumnya, ia menganggap pembubaran 18 lembaga memang dirasa perlu. Mengingat lembaga-lembaga itu tidak memiliki berhubungan langsung dengan kebutuhan rakyat. Pembubaran sekaligus dapat meringankan beban anggaran.

Baca Juga: Amien Rais Sebut Jokowi Telah Terpojok Dalam Dugaan Ijazah Palsu: Mudah Diseret ke Pengadilan

Untuk itu, menurutnya, Jokowi harus kembali mengambil kebijakan membubarkan lembaga-lembaga lain yang memang keberadaannya dianggap tidak penting.

"Kami berharap presiden Jokowi juga tidak berhenti pada 18 lembaga namun juga menyasar lembaga lain yang tidak efektif yang dirasakan tidak terlalu bermanfaat bagi publik," tandas Baidowi.