Suara.com - KTT Uni Eropa yang berjalan alot selama empat hari berturut-turut akhirnya menemukan jalan keluar. Mereka menyetujui penyaluran dana yang akan dipakai oleh negara anggota untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Menyadur DW pada Selasa (21/07/2020), dana bernilai fantatstis itu akan digelontorkan ke negara-negara yang paling parah dampaknya seperti Spanyol dan Italia.
Dari Rp 29.600 triliun anggaran, Rp 12 ribu triliun paket dana akan disalurkan berupa paket hibah dan pinjaman sedangkan Rp 17 ribu triliun dimiliki Uni Eropa sebagai anggaran periode 2021 hingga 2027.
Paket tersebut termasuk pinjaman bersama terbesar yang pernah dilakukan 27 anggota blok dan sebuah inisiatif untuk mengirim puluhan miliar euro ke negara yang paling terpukul.
Baca Juga: KTT Uni Eropa Belum Temukan Solusi untuk Pembagian Dana Stimulus Pandemi
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memuji rencana Marshall untuk mengalirkan dana senilai Rp 2.300 triliun pada negaranya selama enam tahun ke depan.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan pihaknya puas karena 28% dari total dana akan diarahkan ke negaranya. Angka itu termasuk Rp 1.300 triliun hibah dan Rp 2.100 triliun dalam bentuk pinjaman.
"Kami puas dengan persetujuan rencana peluncuran kembali yang ambisius, yang akan memungkinkan kami menghadapi krisis dengan kekuatan dan efektivitas," kata Conte.
Yunani akan menerima Rp 1.200 triliun yang disebut sebagai langkah menuju sukses nasional oleh Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis. Dia mengatakan dananya akan dicairkan hati-hati dengan perencanaan yang cermat.
"Kami tidak berniat menyebarkan uang itu dengan sikap riang dari orang kaya baru," kata Mitsotakis. "Kami tidak berniat menyia-nyiakan modal Eropa yang signifikan ini sekarang. Kami akan menginvestasikannya untuk kepentingan semua orang Yunani."
Baca Juga: Dijamin Ketagihan! Resep Mudah Polish Pierogi, Pangsit Mewah Khas Eropa