Diduga Ditembak Aparat, 2 Warga di Papua yang Tewas Ternyata Ayah dan Anak

Selasa, 21 Juli 2020 | 18:47 WIB
Diduga Ditembak Aparat, 2 Warga di Papua yang Tewas Ternyata Ayah dan Anak
Keluarga korban warga sipil di Kabupaten Nduga, Papua, yang ditembak oleh oknum anggota TNI melakukan aksi demonstrasi menuntut keadilan di Kenyam, Nduga, Papua, Senin (20/7/2020). (Foto dok. warga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyerukan kemerdekaan atas Indonesia setelah dua warga sipil diduga tewas ditembak anggota TNI di Kabupaten Nduga, Papua, 18 Juli lalu.

Dua warga sipil yang diduga menjadi korban penembakkan TNI di Nduga adalah Elias Karunggu (40), dan putranya, Seru Karunggu (20).

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom membeberkan kronologi Elias dan putranya tewas.

Sebby menyebut, jika keduanya diduga ditembak mati TNI saat tengah dalam perjalanan menuju ke Keneyam setelah satu tahun lebih berada di tempat pengungsian.  Sebelum tewas, dua warga sipil itu ditangkap TNI saat hendak menaiki truk menuju kota pada 16 Juli 2020.

Baca Juga: Dorr..Dorr! Ayah dan Anak di Nduga Papua Tewas, Diduga Ditembak Oknum TNI

Anggota TNI disebut sempat membawa mereka berdua ke pos koteka dan dipindah ke pos Pasar Baru sebelum akhirnya ditembak mati.

Terkait kasus ini, TPNPB mendesak Indonesia untuk segera melepaskan Papua Barat sebagai negara yang merdeka.

"2021 berakhir otonom khusus, dan kembalikan kemerdekaan negara West Papua," kata dia.

Dia mengklaim bahwa warga Papua, khususnya di Ndugama telah menjadi korban dari kebrutalan Indonesia lewat militer.

"Pada umumnya, dan lebih khusus pengorbanan orang Ndugama, sedang berlangsung selama kurang lebih 1 tahun 7 bulan. Angka pengorbanan pun meningkat (dari) 225 (orang). Di tambah 5 orang menjadi 230 orang," tulis TPNPB dalam rilis.

Baca Juga: Petani di Papua Ditembaki dan Dimutilasi, Mayatnya Dibungkus Pakai Karung

"Atas pengorbanan ini, (Presiden Indonesia) Joko Widodo segera lepaskan Papua Barat, (biar) merdeka sendiri, (sebagaimana diucapkan) salah satu tokoh gereja Sakeus Kogeya dalam orasinya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI