Kirim Surat, ICW dan Lokataru Desak KPK Jerat Nurhadi Pasal TPPU

Selasa, 21 Juli 2020 | 17:48 WIB
Kirim Surat, ICW dan Lokataru Desak KPK Jerat Nurhadi Pasal TPPU
Tersangka kasus dugaan suap gratifikasi senilai Rp46 miliar, Nurhadi dan Riesky Herbiyono berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Kurnia, setidaknya ada beberapa keuntungan bagi KPK ketika menindak pelaku kejahatan dengan aturan pencucian uang.

Pertama, penyelidikan dan penyidikan tidak akan diwarnai dengan resistensi dan intervensi pihak tertentu karena menggunakan metode follow the money. Kedua, sejalan dengan konsep pemidanaan yang berorientasi pada pemberian efek jera bagi pelaku kejahatan korupsi.

"Mengingat korupsi sebagai financial crime tentu pola pemidanaan tidak bisa hanya bergantung pada hukuman badan semata, namun mesti mengarah pada pemiskinan pelaku kejahatan," tutup Kurnia

Nurhadi telah ditetapkan tersangka bersama menantunya dan Rezky Herbiyono. Keduanya pun sempat menjadi buronan KPK dalam kasus suap dan gratifikasi perkara di MA yang mencapai Rp 46 miliar.

Baca Juga: ICW Desak Jokowi Cabut Perpres Program Kartu Prakerja Baru, Ini Kata Istana

Sementara, Hiendra, salah satunya pemberi suap Nurhadi hingga kini masih dinyatakan buron.
Nurhadi, Rezky serta Hiendra telah ditetapkan buron oleh KPK sejak 13 Februari 2020.

Pelarian Rezky dan Nurhadi akhirnya terhenti setelah tertangkap penyidik antirasuah di rumah bilangan Simprug, Jakarta Selatan, pada Senin (1/6/2020) malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI