Tak Kuat Hadapi Perubahan Iklim, Beruang Kutub Bakal Punah Tahun 2100

Selasa, 21 Juli 2020 | 16:42 WIB
Tak Kuat Hadapi Perubahan Iklim, Beruang Kutub Bakal Punah Tahun 2100
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beruang kutub yang menjadi ikon Kutub Utara diperkirakan bakal punah pada tahun 2100. Menyadur BBC pada Selasa (21/07/2020), beruang lucu ini tak kuat menghadapi perubahan iklim yang membuat es di laut Kutub Utara mencair.

Peneliti dari University of Toronto, Dr peter Molnar mengatakan beruang kutub tak memiliki habitat lain selain Kutub Utara sehingga populasinya semakin terdesak.

"Beruang itu telah menjadi contoh nyata perubahan iklim dan mereka ada di puncak dunia. Jika esnya mencair, mereka tak punya tempat untuk pergi," kata Dr Peter Molnar.

International Union for Conservation of Nature (IUCN) mendaftarkan beruang kutub sebagai binatang yang rentan terhadap kepunahan.

Baca Juga: Boba Hingga Beruang Kutub, Unicode Akan Tambahkan 65 Emoji Baru

Kutub Utara. [Shutterstock]
Kutub Utara. [Shutterstock]

Berbagai penelitian menunjukkan es yang mencair di perairan Arktika menjadi faktor utama berkurangnya populasi beruang kutub.

Selama ini beruang kutub bergantung pada lautan es di Samudera Arktika untuk berburu anjing laut. Ketika es pecah, mereka terpaksa berjalan lebih jauh ke pinggir pantai dan itu justru membuat mereka semakin sulit mencari makan.

Lautan es adalah air laut yang membeku dan mengambang di permukaan laut. Es itu terbentuk dan mencair seiring dengan musim-musim di kutub.

Global warming di Arktik, Kutub Utara. [Shutterstock]
Perubahan iklim di Arktika, Kutub Utara. [Shutterstock]

Di Arktika, beberapa wilayah tetap membeku sehingga beruang kutub, anjing laut dan walrus bisa bertahan hidup. Namun lautan es di Arktika terus menurun, rata-rata sekitar 13% per dekade sejak catatan satelit dimulai pada pada akhir 1970-an.

Nature Climate Change merilis hasil penelitian terkini dan menyebut tahun 2100 sebagai batas akhir beruang kutub bertahan.

Baca Juga: Demi Bertahan Hidup, Beruang Kutub Makan Bangkai Paus

Kepala ilmuwan Polar Bears International, Dr Steven Amstrup mengatakan ancaman pertama datang dari anak-anak beruang yang berpeluang mengalami gizi buruk karena induknya tak punya cukup lemak untuk memproduksi susu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI