Studi: Kubis dan Mentimun Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Covid-19

Selasa, 21 Juli 2020 | 13:31 WIB
Studi: Kubis dan Mentimun Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Covid-19
Ilustrasi beragam jenis kubis. (sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru dari Prancis memaparkan bahwa mengonsumsi kubis dan mentimun dapat mengurangi risiko kematian akibat infeksi virus Corona alias Covid-19.

Menyadur South China Morning Post (SCMP), penelitian itu menjabarkan peningkatan konsumsi rata-rata kubis dan mentimun sebanyak 1 gram per hari dapat mengurangi angka kematian 13,6 hingga 15,7 persen di suatu negara.

Penelitian yang dipimpin Jean Bousquet, seorang profesor kedokteran paru di Universitas Montpellier, menyebut hasil studi itu masih harus dikembangkan.

Pasalnya, angka kematian akibat Covid-19 di suatu negara dipengaruhi ketidakpastian. Salah satunya yakni perbedaan cara menghitung jumlah kematian.

Baca Juga: 3 Tempat Paling Berisiko Menularkan Covid-19, Harga Rokok Rp 100 Ribu?

Namun, Bousquet menegaskan apabila studi itu menjadi upaya pertama untuk meneliti antara konsumsi makanan dengan tingkat kematian akibat infeksi virus bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu.

"Nutrisi tidak boleh diabaikan sebagai faktor di balik kematian akiabt Covid-19," kata Bousquet, dikutip dari SCMP, Selasa (21/7/2020).

Dari survei yang mereka lakukan, Belgia, Inggris, Spanyol, Italia, Swedia dan Prancis telah mencatat angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia.

Lebih dari 800 orang meninggal per juta orang di Belgia, misalnya, angka dua kali lipat dari Amerika Serikat, negara yang paling parah dilanda pandemi.

Studi itu mengatakan negara-negara tersebut memang punya faktor-faktor berbeda dalam pengaruhnya terhadap angka kematian.

Baca Juga: Lagi, 2 Menteri di Brasil Positif Corona

Tapi, semuanya memiliki kesamaan yakni konsumsi kubis dan mentimun di enam negara itu terbilang rendah.

Di Prancis, rata-rata orang ditemukan mengonsumsi sekitar 1 gram (0,04 oz) kubis sehari, sementara di lima negara lainnya, rata-rata kurang dari 5 gram (0,18 oz) sehari.

Sementara negara-negara dengan konsumsi kubis dan mentimun yang tinggi seperti Latvia dan Siprus, diketahui memiliki rata-rata jumlah kematian terendah, yakni sama-sama 16 per juta orang.

Para peneliti menyebut kubis dan mentimun memiliki senyawa alami curcumin, sulforaphane dan vitamin D yang dapat meningkatkan produksi protein Nrf2.

Nrf2 diketahui dapat mengikat partikel oksigen penyebab peradangan yang dihasilkan oleh Sars-Cov-2.

Ren Guofeng, seorang profesor nutrisi medis di Central South University di Changsha, mengatakan ada bukti kuat bahwa konsumsi sayuran dapat mempengaruhi hasil dari banyak penyakit kronis.

Tetapi dia mencatat bahwa masih banyak yang tidak diketahui tentang virus Corona Covid-19, dan mungkin ada faktor-faktor tak terduga yang berperan.

"Ini akan membantu pertempuran melawan pandemi jika kita bisa menemukan kunci rahasia dalam makanan, tetapi sejauh ini bukti tidak cukup kuat untuk mendukung teori ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI