Suara.com - Sejumlah wanita yang bekerja sebagai pemandu karaoke alias Ladies Companion (LC) ikut bergabung dengan ratusan pekerja hiburan malam yang berujuk rasa di depan kantor Balai Kota memprotes kebijakan penutupan tempatnya bekerja selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Anggun, salah satu pemandu lagu karaoke mengaku kesulitan menyambung hidup selama ia tak bekerja lantaran tempat kerjanya ditutup.
"Aduh keluhannya banyak banget. Kami tuh benar-benar susah banget kita punya anak kita punya keluarga beban kita berat," kata Anggun saat ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (21/7/2020).
Menurut Anggun, dirinya sudah kurang lebih 5 bulan menganggur di rumah tanpa adanya penghasilan.
Baca Juga: Ada Demo Terapis Pijat di Balkot DKI, Tak Ada Rekayasa Lalin
"Kami di rumah cuma ngurus anak aja jadinya. Sedangkan mereka kan perlu jajan, perlu bayar sekolah dan juga cicilan," ungkapnya.
Ia pun mengaku bingung untuk mencukupi kebutuhan keluarganya di tengah situasi pandemi seperti saat ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Ica.
Pemandu lagu di sebuah tempat karaoke di Jakarta itu mengaku beban hidupya bertambah selama menganggur lantaran suaminya juga selama pandemi ini juga tidak bekerja.
"Saya enggak kerja, suami juga enggak kerja. Jadi enggak punya uang. Kasihan anak kami juga terlantar," kata Ica.
Baca Juga: Digeruduk Terapis Pijat hingga Pekerja Diskotek: Pak Anies, Kami Lapar!
Lebih lanjut, Anggun dan Ica berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera bisa membuka lagi sektor usaha hiburan di Jakarta terutama Karaoke.
"Jadi tolong pak Anies segera dibuka aja tempat kerja kami," tandas mereka berdua.
Hari ini, ada ratusan pekerja yang berasal dari terapis pijat, pegawai karaoke dan diskotek yang berujuk rasa di depan kantor Gubernur Anies.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani memperkirakan jumlah massa aksi bakal mencapai 1.000 orang. Bahkan jumlahnya bisa lebih banyak karena masih ada pihak lainnya di luar yang terdata ingin ikut unjuk rasa di Balai Kota.
"Besok jam 10.00 WIB aksi di Balai Kota, kurang lebih peserta 1.000 lebih, itu yang terdata, tapi yang diluar data peserta inisiatif itu enggak tau berapa. Karena seruan ini kan nyebar kemana-mana," ujar Hana saat dihubungi Suara.com, Senin (20/7/2020).
Hana mengatakan pihaknya menuntut agar usaha sektor hiburan yang masih ditutup hingga saat ini bisa segera dibuka kembali. Menurutnya setelah tiga bulan lebih ditutup, banyak tempat usaha yang tidak sanggup lagi membiayai karyawannya.