Digeruduk Terapis Pijat hingga Pekerja Diskotek: Pak Anies, Kami Lapar!

Selasa, 21 Juli 2020 | 10:42 WIB
Digeruduk Terapis Pijat hingga Pekerja Diskotek: Pak Anies, Kami Lapar!
Sejumlah poster yang dibawa pekerja diskotek, terapis pijat dan pegawai karaoke saat berdemo di depan gedung Balai Kota Jakarta. (Suara.com/Bagaskara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan pekerja sektor usaha hiburan seperti terapis pijat, pekerja karaoke, hingga diskotek yang tergabung Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Aksi ini digelar untuk memprotes kebijakan penutupan tempatnya bekerja selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, tampak mereka datang dengan berbagai atribut. Mereka memprotes melalui poster hingga spanduk.

Sejumlah poster yang dibawa pengunjuk rasa bertuliskan nada protes yang cukup menarik. Salah satu seperti apa yang dilihat oleh Suara.com.

Baca Juga: Protes Anies, Terapis Pijat hingga Pekerja Diskotek Menyemut di Balai Kota

"Kami Sering Lapar, Pak Anies Gak Inget Kami!" tulis poster yang dibawa salah satu massa.

Sementara itu, sejumlah orator terue menyuarakan aspirasinya dari atas mobil komando. Hingga berita ini ditulis mereka masih menyampaikan aksi protesnya.

"Kami enggak butuh duit, kita tidak mengemis tapi kita menyuarakan hak kita sebagai warga negara hak kita sebagai rakyat Jakarta," ujar salah satu orator.

Unjuk rasa yang digelar ini untuk memprotes kebijakan penutupan tempatnya bekerja selama masa PSBB di Jakarta.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani, memperkirakan jumlah massa aksi bakal mencapai 1.000 orang. Bahkan jumlahnya bisa lebih banyak karena masih ada pihak lainnya di luar yang terdata ingin ikut unjuk rasa di kantor Gubernur Anies Baswedan itu.

Baca Juga: DPRD Minta Anies Jangan Hanya Subsidi Uang Pangkal Sekolah Swasta

"Besok jam 10.00 WIB aksi di Balai Kota, kurang lebih peserta 1.000 lebih, itu yang terdata, tapi yang diluar data peserta inisiatif itu enggak tau berapa. Karena seruan ini kan nyebar kemana-mana," ujar Hana saat dihubungi Suara.com, Senin (20/7/2020).

Hana mengatakan pihaknya menuntut agar usaha sektor hiburan yang masih ditutup hingga saat ini bisa segera dibuka kembali. Menurutnya setelah tiga bulan lebih ditutup, banyak tempat usaha yang tidak sanggup lagi membiayai karyawannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI