Suara.com - Dua orang anggota polisi di Medan, Sumatera Utara mengalami luka parah usai dianiaya puluhan orang di sebuah kelab malam pada Minggu (19/7/2020) dini hari WIB. Kasus penganiayaan itu diduga berawal dari sebuah isi pesan WhatsApp atau WA seorang perempuan.
Dilansir dari Kabarmedan.com (jaringan Suara.com), Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko pada Senin (20/7/2020) membenarkan kasus penganiayaan tersebut.
"17 orang kita amankan. Kita tes awal ada tujuh orang yang positif metamphetamin," kata Riko.
Namun demikian, Riko belum merinci siapa-siapa saja orang yang ditangkap tersebut. Ia berjanji akan merilis kasus tersebut secepatnya.
Baca Juga: Detik-detik 2 Polisi Luka Parah Dianiaya Puluhan Orang di Medan
"Sekarang masih pemeriksaan," katanya.
Diketahui dalam video rekaman CCTV yang viral di media sosial, memperlihatkan keributan terjadi setelah sejumlah orang berhadapan dan terjadi aksi dorong. Tiba-tiba seseorang melayangkan pukulan hingga korban tejatuh.
Saat ditanya apakah ada oknum anggota DPRD Sumut terlibat dalam kasus itu, Riko menyebutkan pihaknya sedang melakukan pendalaman.
Menurutnya, kejadian berawal saat seseorang berinisial KS menerima pesan WhatsApp dari rekan wanitanya yang mengaku dipukul oleh seseorang yang katanya anggota polisi.
“Sementara itu dulu. Dipicu apa, dari pemeriksaan awal, saudara KS menerima pesan WA dari rekan wanitanya yang mengaku dipukul seseorang yang katanya anggota polisi. Keduanya merupakan polisi. Keperluan apa, sedang kita dalami,” ktanya menambahkan.
Baca Juga: 2 Polisi Medan Luka Parah Dikeroyok Saat Berada di Tempat Hiburan Malam