Suara.com - Pekerja sektor usaha hiburan seperti terapis pijat, pekerja karaoke, hingga diskotek berencana menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020) besok. Mereka akan melakukan unjuk rasa memprotes kebijakan penutupan tempatnya bekerja selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani memperkirakan jumlah massa aksi bakal mencapai 1.000 orang. Bahkan jumlahnya bisa lebih banyak karena masih ada pihak lainnya diluar yang terdata ingin ikut unjuk rasa di kantor Gubernur Anies Baswedan itu.
"Besok jam 10.00 WIB aksi di Balai Kota, kurang lebih peserta 1.000 lebih, itu yang terdata, tapi yang diluar data peserta inisiatif itu enggak tau berapa. Karena seruan ini kan nyebar kemana-mana," ujar Hana saat dihubungi Suara.com, Senin (20/7/2020).
Hana mengatakan pihaknya menuntut agar usaha sektor hiburan yang masih ditutup hingga saat ini bisa segera dibuka kembali. Menurutnya setelah tiga bulan lebih ditutup, banyak tempat usaha yang tidak sanggup lagi membiayai karyawannya.
Baca Juga: Sebut Berkualitas Rendah, Anies Mau Gabungkan Sekolah Swasta di Jakarta
Bahkan, kata Hana, para pengusaha tempat hiburan itu kebanyakan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada para karyawannya.
"Demi kelangsungan hidup karyawan, kami minta dibuka kembali usaha kami," jelasnya.
Ia menuturkan, jika diizinkan dibuka kembali pihaknya menyanggupi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Namun pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) harus membuat aturan yang bisa disepakati bersama.
"Protokol dari regulator lah karena ada penindakan, apabila salah ditindak. Tinggal kesepakatannya aja gimana," jelasnya.
Selama ini, Hana mengaku sudah berulang kali berdiskusi bersama Disparekraf hingga DPRD untuk membuka tempat usaha. Namun karena tak kunjung ada titik terang, ia ingin langsung menyampaikannya ke Anies lewat demonstrasi besok.
Baca Juga: Anies: Denda PSBB DKI Sejak 30 April Terkumpul Rp 1,4 Miliar
"Makanya jalannya sudah mentok ini. Karena sudah bentok, buntu. Ya sudah lah kita ngomong langsung ke pak Gubernur," pungkasnya.