Suara.com - Waketum Partai Gerindra Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Arief Poyuono membandingkan proses pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilkada DKI Jakarta dengan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo.
Seperti kita tahu, putra sulung Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. AHY berpasangan dengan Sylviana Murni.
Sementara tahun 2020 ini, Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo mencalonkan diri dalam Pilkada Solo untuk pemilihan calon wali kota.
Arief Poyuono heran mengapa dalam proses pencalonan Gibran orang-orang justru ribut. Tapi keributan itu tidak terjadi pada AHY.
Baca Juga: Detik-detik Pendukung Gibran Digebuki, Kena 2 Kali Bogem di Mata
Hal tersebut disampaikan Arief dalam cuitan yang diunggah ke Twitter pada Sabtu (18/7/2020).
"Waktu AHY maju jadi cagub DKI Jakarta enggak banyak yang protes dan nyingnying ya..Kok Gibran anak pak
@jokowi diprotes dan dinyingnyingi ya," cuit Arief, dikutip Suara.com, Senin (20/7/2020).
Menurutnya, Gibran memiliki hak yang sama dengan orang-orang lain yang ingin mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah.
"Gibran punya hak yang dijamin konstitusi kita untuk nyalon walikota," kata Arief.
Ia menambahkan, "Tinggal nanti rakyat solo..Yang nentuin sekalipun lawan kaleng kosong."
Baca Juga: Pendukung Gibran Digebuki, Ngaku Dikeroyok Sampai Mual dan Pusing
Cuitan Arief ini memancing banyak warganet untuk berkomentar. Ada netizen yang berpendapat pencalonan AHY tidak dipermasalahkan karena saat itu SBY sudah tidak menjadi presiden.