Wanita itu tinggal dengan dua anak perempuan dan satu laki-laki serta bibinya dalam satu rumah di Bandung, Jawa Barat.
Namun, dalam pertemuan itu Widya sama sekali tidak merasa nyaman dan tak memiliki koneksi dengan perempuan yang mengaku ibunya.
"Apa yang saya ketahui tentang anak-anak adopsi lain yang menemukan keluarga mereka entah bagaimana ada hubungan neurologis, tapi saya tak memilikinya," tutur Widya.
Sejak saat itu, Widya mengalami krisis identitas. Ia memendam perasaan itu sendiri hingga hubungannya dengan orang tua asuhnya merenggang.
Baca Juga: Sajadah Jadul Viral, Disebut Ada Hagia Sophia di Sebelah Masjidil Haram
Widya kabur dari rumah dan mulai bepergian ke seluruh dunia, seperti Amerika Latin. Tapi ia sangat menghindari Indonesia.
Bahkan Widya selama bertahun-tahun tidak ingin ada hubungan dengan Indonesia akibat kejadian itu. Kini, Widya menemukan fakta lain yang lebih menyakitkan.
Widya tidak habis pikir orang-orang panti asuhan itu tega mengelabuhinya dan kebenarannya baru terbongkar sekarang.
"Itu di luar pemahaman saya tentang apa yang orang bersedia lakukan untuk orang lain demi keuntungan pribadi mereka sendiri," tulis Widya dalam cuitan yang lain.
Selain itu, Widya juga meragukan keabsahan surat dokumen adopsi miliknya.
Baca Juga: Ngebut dan Tak Terima Diklakson, Wanita Pakai Rok Mini Ludahi Pemotor
Dalam surat kelahirannya, tercantum dia lahir di Jakarta, pada 6 November 1975 dari ibu bernama Sunarti dan ayah bernama Kartono. Mereka tinggal di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Oleh orangtuanya, dia diberi nama Widyastuti.