Suara.com - Sejak sekolah diliburkan karena pandemi Covid-19 dan diganti dengan kegiatan belajar mengajar secara daring, keluhan kerap muncul.
Tidak hanya dari siswa, tetapi juga dari guru karena banyak siswa absen karena tidak memiliki ponsel pintar atau android.
Seperti diungkapkan Putri, salah satu guru di SD Negeri Pekanbaru, menurutnya dari 40 siswa yang di dalam kelas yang diasuhnya, hanya 24 sisa saja yang memiliki smartphone Android.
Itupun merupakan smartphone milik orangtuanya.
Baca Juga: Beda Cara Promosi, Zenius dan Ruang Guru Dibahas Netizen
"Akibatnya banyak orang tua mengeluh karena mereka juga bekerja membutuhkan HP (handphone). Sementara anak-anak mau belajar melalui HP," ungkap Putri kepada RiauOnline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu kemarin.
Putri mengaku telah berupaya mencari solusi, dari kesepakatan bersama orang tua siswa, pembelajaran dilakukan pada malam hari. Hal itu dilakukan agar orangtua bisa mendampingi anaknya.
"Namun setelah kami lakukan daring, ternyata terkendala lagi dengan jaringan yang tidak bersahabat. Akibatnya penyampaian materi tidak lancar. Beberapa orang tua siswa juga curhat paket datanya cepat habis," ungkap Putri.
Kondisi ini jelas putri memang membuat dilema, apalagi anak-anak banyak yang absen karena tidak memiliki HP Android. Di sisi lain, orang tua juga mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli paket data agar anaknya tetap bisa belajar.
Baca Juga: Cara Membuat Tugas di Google Classroom, Guru Wajib Tahu!