Dia bersepeda di sepanjang Rhine, Jerman selama beberapa hari, melewati Austria dan bersepeda di sepanjang pantai timur Italia sebelum dia naik perahu ke pelabuhan Yunani Patras.
Sepanjang perjalanannya, dia mendirikan kemah di ladang dan hutan. Dia menghabiskan beberapa saat terakhir setiap hari menuliskan kemajuannya, melacak jalan hari berikutnya dan memberi kabar kepada keluarga dan teman-teman.
"Sebagai orang yang relatif tertutup, saya terpaksa keluar dari zona nyaman saya dalam arti bahwa jika saya tidak melakukan sesuatu, saya tidak akan punya tempat tinggal, saya tidak akan punya air," katanya.
"Itu memaksa saya untuk semacam berinteraksi." tambahnya.
Baca Juga: Hadi Djuraid Eks Stafsus Ignasius Jonan Serangan Jantung saat Bersepeda
Pada tanggal 27 Juni, hampir 50 hari sejak ia pertama kali bersepeda, ia tiba di rumah dan sudah disambut oleh keluarga bersama puluhan teman untuk merayakan kedatangannya.
"Itu sangat emosional," katanya. "Berasal dari keluarga dari dua orang tua yang sangat suka bertualang di masa muda mereka, melihat saya mengikuti jejak mereka, saya pikir sangat emosional bagi mereka dan jelas memberi saya banyak makna." ungkap Kleon.
Kleon mengungkapkan akan merencanakan sesuatu yang besar berikutnya ketika kondisi sudah mendukung.
"Ketika Anda menetapkan standar yang sangat tinggi dan Anda berusaha untuk mencapai tujuan yang sangat ambisius, terlepas Anda mencapainya atau tidak, Anda akan meningkat," katanya.
"Anda akan belajar banyak hal dan akan mengejutkan diri sendiri." pungkasnya.
Baca Juga: Demam Sepeda Melanda Publik India Selama Pandemi Corona