Corona Menggila saat New Normal, Sandiaga: Biaya Rapid Test Sangat Mahal

Senin, 20 Juli 2020 | 05:50 WIB
Corona Menggila saat New Normal, Sandiaga: Biaya Rapid Test Sangat Mahal
Sandiaga Uno soal Prabowo unggul dalam survei Pilpres 2024. (YouTube/Talk Show TV One)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Relawan Indonesia Bersatu, Sandiaga Uno, mengingatkan kasus penularan COVID-19 selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi cenderung naik.

"Masyarakat jangan sampai lengah dengan relaksasi ini. Sebab, angka kasus positif di DKI Jakarta cenderung meningkat selama masa PSBB Transisi," katanya.

Pernyataan tersebut dikemukakan Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan rapid test massal di Kantor Kecamatan Kampung Makassar, Jakarta Timur, Minggu (20/7/2020).

RIB melaporkan angka peserta rapid test yang terdeteksi positif COVID-19 di Jakarta hingga saat ini berkisar dua persen, sedangkan sebanyak empat persen lainnya reaktif.

Baca Juga: Tambah 313 Pasien, Kasus Positif Corona di DKI Capai 16.351 Orang

Sandiaga mengatakan rapid test menjadi salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh masyarakat untuk beraktivitas selama normal baru.

"Biaya rapid test yang dipersyaratkan untuk kegiatan bekerja, sekolah ini sangat mahal. Kami menggelar rapid test ini untuk membantu masyarakat dengan selalu mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Menurut dia, semua pihak perlu membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Ini sinergi antara pemerintah, dunia usaha, relawan, seluruh aparat yang ada di sini menunjukkan kerja ini bukan tugas pemerintah saja tapi kerja kolaborasi semua pihak," ujarnya.

Sementara Camat Makasar Jakarta Timur, Kamal Alatas, menjelaskan rapid test gratis ini diutamakan menyasar para petugas hewan kurban dan tokoh masyarakat yang bersentuhan langsung dengan warga.

Baca Juga: Amerika Akhirnya Beberkan Bukti Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan

"Kami concern ke pedagang hewan kurban, RW, tokoh FKDM, tokoh agama dan kiai. Kami lakukan ini semata-mata untuk menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Kecamatan Makasar," katanya.

Kamal melaporkan grafik warga setempat yang reaktif terus menurun.

Dalam rapid test ini, Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 menyiapkan 40 tenaga medis profesional.

Sebanyak 1.000  rapid kit juga disediakan untuk mengakomodasi masyarakat yang hendak mengikuti rapid test ini.

RIB juga menyediakan dua unit mobile laboratorium untuk melakukan uji swab berbasis PCR test.

Mobile Lab ini diperuntukkan bagi masyarakat yang menunjukkan hasil reaktif usai mengikuti rapid test.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI