Kian Bertambah, Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Utara Jadi 38 Orang

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 20 Juli 2020 | 04:10 WIB
Kian Bertambah, Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Utara Jadi 38 Orang
Foto udara proses pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). [ANTARA FOTO/Abriawan Abhe]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim SAR Gabungan kembali berhasil menemukan beberapa korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Memasuki hari ketujuh pencarian, Minggu (19/7/2020), korban jiwa yang ditemukan telah mencapai 38 orang.

Kepala Basarnas Kota Makassar Mustari mengatakan, memasuki hari ketujuh pencarian ini, petugas kembali berhasil menemukan beberapa korban banjir bandang di sejumlah titik lokasi terdampak.

Satu orang perempuan yang belum diketahui identitasnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Dusun Pombakka, Desa Lapapa, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.

Selain itu, satu orang laki-laki dewasa yang belum diketahui identitasnya ditemukan di pinggiran Sungai Kelurahan Bone Tua Griya Cendana Permai, Kabupaten Luwu Utara.

Baca Juga: Alih Fungsi Lahan jadi Biang Kerok Banjir Bandang di Luwu Utara

"Selamat 1543 orang, meninggal dunia 38 orang, dan dalam pencarian 11 orang," kata Mustari melalui keterangan tertulisnya.

Dari sejumlah korban banjir yang telah berhasil ditemukan, katanya, masih ada yang belum diketahui identitasnya.

"6 orang yang belum teridentifikasi masih menunggu dari Tim DVI Polri," terangnya.

Meski telah memenuhi prosedur pencarian, namun waktu pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, akan diperpanjang selama tiga hari kedepan.

Alasan, penambahan waktu pencarian ini dikarena masih ada belasan korban banjir yang belum ditemukan.

Baca Juga: Banjir Bandang Luwu Utara Telan 36 Nyawa, 40 Korban Lainnya Masih Hilang

"Sesuai dengan prosedur tujuh hari, namun dilihat di lokasi masih ada belasan orang dalam pencarian. Sehingga pemerintah setempat dan bupati meminta Basarnas menambah waktu pencarian tiga hari kedepan," tutup Mustari.

Diketahui banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan terjadi pada, Senin (13/7/2020) waktu setempat.

Dari kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menetapkan status tanggap darurat selama 30 hari, mulai dari 14 Juli hingga 12 Agustus 2020.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI