Suara.com - Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango meminta Menkopolhukam Mahfud MD tak memaksakan kehendak untuk tetap mengaktifkan kembali Tim Pemburu Koruptor. Nawawi menganggp tim yang sempat dibentuk pada 2002 itu tak memiliki catatan yang baik dalam memburu pencuri uang negara.
"Kita seharusnya belajar dari sepak terjang, keberadaan tim itu dimasa lalu yang nyatanya tidak menunjukkan hasil," ujar Nawawi kepada suara.com, Sabtu (18/7/2020).
Menurut Nawawi, seharusnya Mahfud MD belajar dari pengejaran buronan kasus hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra. Dimana masih rapuhnya koordinasi aparat penegak hukum maupun instansi terkait.
"Disinilah peran prof Machfud selaku menko polhukam dibutuhkan untuk membangun koordinasi yang rapuh bukan dengan melahirkan kembali tim baru (pemburu koruptor)," ungkap Nawawi.
Baca Juga: KPK Siap Koordinasi dengan Tim Pemburu Koruptor Bentukan Pemerintah
"Tugas menko itu membangun koordinasi. Bukan melahirkan kembali tim yang sudah almarhum," tutup Nawawi.
Sebelumnya, Mahfud MD tidak masalah dengan pro dan kontra atas rencananya membangkitkan kembali Tim Pemburu Koruptor. Saat ini ia mengaku terus mengerjakannya dengan serius.
Mahfud mengatakan keseriusannya tersebut juga seraya dengan menerima berbagai saran-saran dari masyarakat.
"Saya akan terus mengerjakan ini secara serius, tentang Tim Pemburu Koruptor ini, tapi tetap memperhatikan saran-saran dari masyarakat," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2020).
Mengenai pro dan kontra yang muncul, Mahfud hanya menanggapinya dengan santai. Menurutnya wajar apabila ada yang setuju dan tidak setuju di negara demokrasi.
Baca Juga: Sempat Ada Penolakan, Mahfud MD Serius Garap Tim Pemburu Koruptor