Suara.com - Puasa Arafah merupakan puasa hari ke-9 dari bulan pada bulan Dzulhijjah atau sehari menjelang Hari Raya Idul Adha. Tahun ini, menurut maklumat Pemimpin Pusat (PP) Muhammadiyah dengan nomor edaran 06/Edr/I.0/E/2020, puasa Arafah 1441 H jatuh pada hari Kamis, (30/7/2020). Puasa Arafah sehari sebelum Idul Adha dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan termasuk dalam puasa sunah.
Selain itu, puasa Arafah memiliki keutamaan yang mulia yakni bisa menghapus doa setahun yang lalu dan dosa satu tahun yang akan datang. Hal tersebut tertuang dalam HR muslim yang berbunyi,"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu". Bagi Anda yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji atau tidak melakukan wukuf di Padang Arafah disunahkan untuk berpuasa Arafah.
Baca Juga: Kapan Idul Adha 2020? Berikut Protokol Kesehatan saat Idul Adha New Normal
Menurut hadis oleh Hunaidah ibn Khalid yang berbunyi,"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis" (HR Abu Daud). Meskipun banyak perbedaan mengenai kuat dan lemahnya hadist tersebut, namun Nabi Muhammad SAW selalu berpuasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah.
Sebelum memulai melaksanakan ibadah puasa Arafah, disarankan untuk selalu membaca niat puasa Arafah pada malam hari atau sebelum matahari terbit dan sebelum puasa Arafah dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar ibadah yang sudah dijalankan diterima oleh Allah SWT. Berikut niat puasa Arafah.
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala.
Namun, apabila Anda lupa atau ketiduran, bisa membaca niat puasa Arafah ini setelah bangun tidur dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan atau minum. Ini tertuang dalam HR. Muslim dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata,"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, 'Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?' Kami pun menjawab, 'Tidak ada'.
Beliau pun bersabda, 'Kalau begitu saya puasa'. Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, 'Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurma, samin dan tepung)'. Lantas beliau bersabda, 'Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa',".
Baca Juga: Sejarah Ibadah Kurban, Bukan Hanya Ritual Idul Adha
Itulah penjelasan mengenai tanggal, keutamaan, hingga niat puasa Arafah. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa Arafah dan melaksanakan protokol kesehatan di manapun serta kapan pun berada.