Suara.com - Polda Metro Jaya membawa laptop milik bule Prancis, Francois Abello Camille alias Frans ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal tersebut dilakukan untuk membuka laptop sang predator seks --yang di dalamnya terdapat ratusan video pencabulan terhadap para korban Frans.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Piter Yonattama mengatakan, pelibatan BSSN lantaran sang bule --sebelum meninggal-- kurang kooperatif dalam memberikan keterangan. Salah satunya adalah informasi mengenai laptop pribadinya.
"Laptopnya itu sudah kami bawa ke Badan Siber dan Sandi Negara. Kami berkoordinasi dengan mereka untuk mencoba membongkar itu, karena kan laptopnya itu di-encription (dikunci)," ujar Piter kepada wartawan, Jumat (17/7/2020).
Piter mengungkapkan, semula polisi tidak menemukan kendala saat memeriksa laptop milik Frans. Singkatnya, laptop tersebut seketika mati lantaran baterainya habis. Setelah dinyalakan kembali, laptop sudah dalam kondisi terenkripsi.
Baca Juga: Bule Pemerkosa 305 Anak Bunuh Diri di Penjara, Polda: Tak Ada Gelagat Aneh
"Kami tidak menyangka ketika laptopnya habis baterai, ternyata langsung otomatis terenkripsi," katanya.
Kasus pencabulan Frans terhadap 305 anak di bawah umur terungkap atas adanya informasi masyarakat yang kerap melihat adanya seorang WNA menawarkan pemotretan terhadap anak-anak di Hotel Prinsen Park, Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.
Dari laporan tersebut, polisi pun melakukan penyelidikan dan menangkap basah Frans tengah berada di dalam kamar hotel bersama dua anak perempuan di bawah umur dengan kondisi telanjang.
Berdasar penyelidikan diketahui jika Frans pertama kali berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015. Terakhir, Frans tercatat berada di Indonesia sejak Desember 2019 hingga tertangkap awal Juli ini.
Selama berada di Indonesia Frans kerap berpindah-pindah hotel. Setidaknya, ada tiga hotel di wilayah Jakarta Barat yang diduga menjadi tempat Frans mencabuli ratusan anak-anak di bawah umur dengan modus fotomodel.
Baca Juga: Dari 305 Video, Baru 19 Anak Korban Perkosaan WN Perancis yang Dikenali
Sejak Desember hingga Februari pria asal Prancis itu tercatat menginap di Hotel Olympic, Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat. Kemudian, Februari hingga April menginap di Hotel Luminor, Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat. Selanjutnya, April hingga Juni menginap di Hotel Prinsen Park, Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.