Suara.com - Ratusan siswa sekolah menengah di Detroit, negara bagian Michigan, menggelar protes menuntut pembebasan seorang siswa yang ditahan karena tak mengerjakan tugas sekolah.
Menyadur Channel News Asia, pelajar yang diidentifikasi sebagai Grace, dikirim ke tahanan remaja karena dianggap melakukan pelanggaran selama masa percobaan.
Grace sebelumnya berada dalam masa percobaan karena terlibat kasus pencurian dan berkelahi dengan ibunya.
Seorang hakim pengadilan wilayah Michigan kemudian memenjarakan Grace pada Mei lalu dengan alasan ia telah melakukan pelanggaran berupa tak menyelesaikan tugas sekolahnya.
Baca Juga: Uni Emirat Arab Denda Rp 199 Juta Bagi Pelanggar Aturan Karantina
Disebutkan, remaja berusia 15 tahun ini mengidap gangguan ADHD, yang membuatnya mudah terdistraksi saat belajar di rumah. Akibatnya, ia tak bisa lancar mengikuti proses belajar mengajar jarak jauh.
Para siswa yang berunjuk rasa pada Kamis (16/7) menyebut apa yang dilakukan Grace tidak salah, mempertimbangkan kondisi pandemi virus corona.
"Banyak orang tertinggal dalam pekerjaan mereka semester ini, tidak ada yang semangat karean para guru tdiak mengajar (secara langsung) dan kami melakukannya secara online. Saya tahu banyak orang yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka," ujar Prudence Center, salah satu siswa yang berunjuk rasa.
Seorang guru dari studi sosial di Grove, Geoof Wickersham, mengatakan apa yang menimpa Grace merupakan suatu ketidakadilan.
"Sepertinya hakim dan petugas sosial tidak tahu bagaiman skema penilaian dan hal-hal terstruktur di sekolah selama pandemi virus corona," ujar Wickersham.
Baca Juga: Takut Sulit Bernapas? Ini 4 Langkah Nyaman dan Tenang saat Pakai Masker
Perwakilan Kongres Andy Levin mengatakan anak-anak tidak boleh dipenjara hanya karena tidak mengerjakan tugas sekolah mereka.