Analisis KLHK: Banjir Bandang Luwu Utara Akibat Perkebunan Sawit

Jum'at, 17 Juli 2020 | 07:52 WIB
Analisis KLHK: Banjir Bandang Luwu Utara Akibat Perkebunan Sawit
Sebuah rumah tenggelam lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). [ANTARA FOTO/Hariandi Hafid]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemudian sebanyak 3.627 KK atau 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan. Mereka tersebar di pengungsian di Kecamatan Sabbang, Baebunta dan Massamba.

Kerugian material yang tercatat sementara 10 unit rumah hanyut dan 213 lain tertimbun pasir yang bercampur lumpur.

Sedangkan infrastruktur publik, satu kantor koramil terendam air dan lumpur setinggi 1 meter.

Selain itu, jembatan antar desa terputus dan jalan jalan lintas trans Sulawesi Selatan – Sulawesi Tengah tertimbun lumpur antara 1 hingga 4 meter.

Baca Juga: Banjir Bandang Tewaskan 30 Orang, Luwu Utara Tanggap Darurat 30 Hari

Saat ini pengungsi sangat membutuhkan suplai air bersih, obat-obatan, kebutuhan balita (susu dan popok), popok lansia, pakaian dalam wanita, selimut dan sarung serta peralatan pembersih rumah.

REKOMENDASI

TERKINI