"Kami tidak tahu tanah ini tanah siapa, kami sudah lama menggarapnya. Jika tanaman kami hancur, kami tidak punya pilihan lain selain bunuh diri. Kami memiliki utang Rs3 lakh (sekitar Rp 58 juta), siapa yang akan membayarnya, pemerintah atau orang lain?" ujar savitri Bai dikutip dari Gulf News.
Otoritas berwenang disebutkan akan membangun tembok pembatas, untuk itu polisi berupaya mengosongkan tanah.
Kepala Menteri Madhya Pradesh Shivraj Singh Chouhan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan dan atas kejadian ini, seorang pejabat lokal dan pengawas polisi telah dicopot dari jabatan mereka.
Baca Juga: Harimau Nongkrong di Jalan Layang, Pengguna Jalan Panik