Suara.com - Seorang siswa SMA Negeri 2 Nganjuk, Jawa Timur berinisial RVR terpaksa berhenti sekolah karena laptopnya rusak saat akan mengikuti ujian secara daring selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Persoalan tersebut diungkapkan Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim yang mendapat aduan dari orang tua RVR, lantaran anaknya putus sekolah perkara laptop rusak dalam proses PJJ pada masa pandemi Covid-19.
"Menurut keterangan ibunya, ananda tidak bisa mengikuti Ujian PAT (Penilaian Akhir Tahun) kenaikan kelas sesuai dengan jadwal yang telah diatur pihak sekolah, karena persoalan laptop yang rusak," kata Satriwan melalui keterangannya, Kamis (16/7/2020).
Tercatat hingga empat hari sejak masa tahun ajaran baru dimulai, siswa RVR belum mendapatkan sekolah.
Baca Juga: Laptop Rusak saat Ujian Online, Satu Siswa SMA di Nganjuk Tak Naik Kelas
"Sambil menunggu kepastian nasibnya dari sekolah, RVR membantu ibunya dengan menjadi pelayan di sebuah kafe di Kabupaten Nganjuk," jelasnya.
Satriwan menjelaskan, RVR tidak mendapatkan haknya untuk ujian susulan karena oknum guru itu beralasan bahwa guru tak memberikan ujian susulan atas perintah kepala sekolah.
"Alhasil, siswa malang tersebut memeroleh nilai 0 (kosong) untuk nilai PAT di 5 mata pelajaran. Akibatnya nilai akhir siswa di dalam Rapor tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), sebagai prasyarat naik kelas," ucapnya.
Adapun lima mata pelajaran tersebut meliputi, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani, Seni Budaya, Sejarah Indonesia dan Informatika.
FSGI sudah mencoba memediasi siswa dan oknum guru dan kepala sekolah SMAN 2 Nganjuk namun tidak ada respon. FSGI juga sudah menghubungi Kadiscab Dinas Pendidikan Edy Sukarno
Baca Juga: Paket Data Internet untuk PJJ Mahal, Kominfo Minta Operator Beri Keringanan
Tapi menurutnya, pihak Discab belum memeroleh jawaban yang detil dari pihak sekolah khususnya kepala sekolah. Oleh sebab itu, FSGI akan melaporkan kasus ini ke KPAI dan Inspektorat Jenderal Kemdikbud RI agar bisa ditindaklanjuti cepat dan RVR bisa kembali mengeyam pendidikan.