Suara.com - Maraknya penjualan hewan kurban secara online tak sedikit membuat masyarakat bertanya-tanya.
Terutama soal hukum jual beli hewan kurban secara online.
Hal tersebut disebabkan pembeli tidak melihat langsung kondisi dan kesehatan hewan yang akan dikurbankan di Hari Raya Idul Adha.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, di mana masyarakat diminta melakukan social distancing.
Baca Juga: Berapa Usia Hewan yang Sah untuk Kurban? Ini Syarat Sah Usia Hewan Kurban
Terkait hal ini, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Mulyadi Muslim menjelaskan hukum jual beli hewan kurban secara online.
Menurutnya, hal itu termasuk dalam bai'us salam (jual beli dengan cara inden atau pesan).
Pembelian hewan kurban secara online bisa menjadi salah satu solusi kekinian bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Banyak yang mempertanyakan dasar dan keabsahannya berdasarkan syariat," kata Mulyadi dikutip dari Padang Kita—jaringan Suara.com—Kamis (16/7/2020).
"Yang terpenting hewan kurban yang dijual secara online memenuhi syariat, maka sistem penjualan secara daring itu dibolehkan," pungkas Sekretaris MUI Kota Padang.
Baca Juga: Mudik Idul Adha, Polda Jabar Pastikan Tak Ada Penyekatan Lalu Lintas