Suara.com - Fly over Makassar, salah satu lokasi demonstrasi penolak RUU Omnibus Law dan RUU Cipta Lapangan Kerja dicoret-coret dengan bertuliskan kalimat kotor dan tidak pantas. Ada juga kalimat yang menyerukan pembebasan untuk Papua Barat dan tahan politik Papua.
Demo tersebut berakhir rusuh. Massa yang berjumlah 500-an orang dari berbagai kalangan yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Kamis (16/7/2020).
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Danu menyebutkan dugaan ada provokator dalam kerusuhan demo Ommibus Law di sana.
"Jadi ada kelompok-kelompok tertentu, yang kelompok baik-baik sementara menyampaikan orasi kemudian disusupi oleh kelompok-kelompok yang jahat, yang mungkin kelompok itu satu, dua, tiga orang. Itulah yang membuat jadi biang kerok sebenarnya," kata Anwar Danu di lokasi.
Baca Juga: Pendemo Tolak RUU HIP di Gedung DPR Sudah Bubar
Massa pendemo pun dibubarkan dengan tembakan gas air mata. Bahkan polisi mengejar pendemo sampai fly over Makassar.
"Melihat situasi tidak kondusif akhirnya anggota mengambil tindakan untuk membubarkan. Kita kejar sampai ujung fly over," ungkapnya.
Banyak kendaraan para pendemo yang ditinggal di lokasi dibawa ke Mapolrestabes Makassar. Selain itu 8 orang ditangkap.
"Ada yang diamankan kendaraan kalau tidak salah ada 8 yang dibawa ke Mako Polrestabes. Kalau yang bawa sajam kami belum tahu, kebetulan kita ini situasi Covid-19 jadi protokol kesehatan itu tetap kita jaga salah satunya pemeriksaan thermal gun," jelasnya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Baca Juga: Aksi Corat-Coret Kawanan ABG saat Ikut Demo: Omnibusuk Law, DPR Mencret