Ada Aksi di Gedung DPR, TransJakarta Lakukan Rekayasa Layanan

Kamis, 16 Juli 2020 | 13:47 WIB
Ada Aksi di Gedung DPR, TransJakarta Lakukan Rekayasa Layanan
Bus Transjakarta tujuan Bundaran Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).[Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Unjuk rasa ini berimbas pada kegiatan lalu lintas termasuk angkutan umum TransJakarta.

Karena itu, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas TransJakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa rute yang melintas di kawasan terdampak unjuk rasa itu.

"Sehubungan dengan adanya unjuk rasa disekitar wilayah MPR/DPR beberapa layanan Transjakarta dimodifikasi untuk tetap melayani pelanggan," ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang dikutip suara.com, Kamis (16/7/2020).

Berikut modifikasi yang diterapkan:

Baca Juga: Tuntutan Massa AntiKomunis di DPR, Makzulkan Jokowi hingga Bubarkan PDIP

Rute 1B : Stasiun Palmerah - Tosari stop operasi sementara karena jalur tidak dapat dilalui bus.

Koridor 9 : Pinang Ranti - Pluit dialihkan sementara arah Pluit tidak melewati Halte Senayan JCC & Halte Slipi Petamburan.

Pengubahan rute ini berlaku sampai aksi unjuk rasa rampung. Begitu selesai, rute akan dikembalikan seperti semula.

"Layanan Transjakarta akan kembali melayani pelanggan setelah armada dapat dilalui kembali," pungkasnya.

Sebelumnya, gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis (16/7/2020) menjadi sasaran para pengunjuk rasa dari sejumlah elemen masyarakat.

Baca Juga: Demo Buruh Tolak RUU Cipta Kerja Terus Berdatangan di Gedung DPR

Bahkan, ada tiga kubu yang menggelar aksi dengan tuntutan pembatalan pembahasan Omnibus Law dan pembatalan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Di antaranya adalah Gerakan Buruh bersama Rakyat (Gebrak), Persaudaraan Alumni (PA 212) bersama FPI dan Ormas Islam lain, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI)

Massa yang berbeda tuntutan itu hanya berjarak sekitar 500 meter. Mereka dipisahkan oleh kawat berduri yang dipasang oleh aparat kepolisian.

Pantauan Suara.com, massa yang menolak pembatalan pembahasan Omnibus Law berada di sisi kiri gedung DPR.

Sementara, massa yang menolak pembatalan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) berada di sisi sebalik.

Beberapa massa aksi yang menolak pembatalan pembahasan RUU HIP sempat tertahan di kerumunan massa buruh. Pada pukul 11.45 WIB, polisi sempat membuka kawat berduri agar massa yang menolak RUU HIP agar bisa bergabung di sisi kanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI