Sudah Seabad, Foto Ini Punya Peringatan yang Masih Relevan untuk Tahun 2020

Kamis, 16 Juli 2020 | 13:09 WIB
Sudah Seabad, Foto Ini Punya Peringatan yang Masih Relevan untuk Tahun 2020
Foto yang diklaim berusia seratus tahun saat pandemi flu Spanyol melanda. (Twitter/@Strategi_Bisnis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah foto yang disebut dipotret sekitar tahun 1919, kembali beredar di media sosial. Foto tersebut memuat sebuah peringatan yang dianggap masih relevan pada keadaan dunia tahun 2020.

Akun Twitter @Strategi_Bisnis yang mengunggah ulang foto tersebut menilai, peringatan itu perlu diberlakukan lagi di tengah keabaian masyarakat dalam mengenakan masker secarabenar saat keluar rumah.

"Pesan yang dicantolkan di baju itu mugkin perlu diterapkan lagi saat ini. Pesan yang usianya 100 tahun tapi terasa relevan di saat sekarang," bunyi keterangan foto yang diunggah pada Selasa (14/7/2020) itu.

Dalam foto yang disebut berusia seratus tahun ini menampilkan sekelompok orang yang berdiri di sebuah peron stasiun.

Baca Juga: Viral Foto Kaki Pemadam Kebakaran yang Lembur Selamatkan Korban Longsor

Pada potret hitam-putih itu, orang-orang mengenakan masker untuk menutup hidung dan mulut mereka.

Salah seorang dalam foto tersebut menempelkan sebuah peringatan keras di dadanya tentang kewajiban menggunakan masker.

"Wear a mask or go to jail (Pakai masker atau masuk penjara -red)," bunyi peringatan tersebut.

Foto yang diklaim berusia seratus tahun saat pandemi flu Spanyol melanda. (Twitter/@Strategi_Bisnis)
Foto yang diklaim berusia seratus tahun saat pandemi flu Spanyol melanda. (Twitter/@Strategi_Bisnis)

Usut punya usut, foto itu disebut diambil ketika wabah flu Spanyol melanda sejumlah negara pada tahun 1918-an.

Pada tahun 1918 dunia dilanda pandemi flu Spanyol yang menewaskan setidaknya 50 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Pajang Foto Nikah di Dekat Pelat Nomor, Pemotor Ini Jadi Sorotan

Banyak langkah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus baik oleh pemerintah maupun orang-orang di antaranya dengan mengenakan masker, menghirup udara segar dan menyantap bubur hangat.

Wabah flu Spanyol menewaskan 40 sampai 50 juta orang dalam dua tahun, antara tahun 1918 dan 1920.

Para peneliti dan sejarawan meyakini sepertiga penduduk dunia, yang saat itu berjumlah sekitar 1,8 miliar orang, terkena penyakit tersebut.

Dalam riset jurnalis BBC World Service Fernando Duarte ketika menyusun tulisan ini, flu Spanyol tercatat menewaskan lebih banyak orang daripada Perang Dunia I.

Pada November 1918, News of the World menyarankan para pembacanya: "mencuci hidung dengan sabun dan air setiap malam dan pagi; paksa diri Anda untuk bersin pada malam dan pagi hari, lalu bernapas dalam-dalam. Jangan mengenakan selendang; langsung pulang ke rumah selepas kerja dan menyantap bubur hangat. "

Tak ada satu negara pun yang luput dari pandemi tahun 1918 ini, meskipun skala dampaknya, dan upaya pemerintah untuk melindungi populasi mereka, sangat bervariasi.

Di Amerika Serikat, beberapa negara memberlakukan karantina pada warganya, dengan hasil beragam, sementara yang lain mencoba mewajiblan pemakaian masker. Bioskop, teater, dan tempat hiburan lainnya ditutup di seluruh pelosok negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI