Suara.com - Tim SAR gabungan melanjutkan upaya pencarian 15 korban banjir bandang sejak Senin (13/7/2020) melanda sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Sebanyak 500 tim SAR dikerahkan.
Upaya pencarian korban banjir di daerah Masamba dilakukan mulai dari Kelapa Gading Asri dan Perumahan Graha, Jalan Masamba-Tomimi, Puncak Meli Patambua, Tugu Coklat, kawasan Jalan Ir Soekarno, sekitar Jalan Lesangi, dan perumahan sekitar bandara Andi Djemma.
"Hari ini dibagi menjadi enam SRU (Search Rescue Unit) untuk melakukan pencarian di daerah pemukiman warga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar Mustari saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Tim SAR menghadapi kendala menuju lokasi pencarian karena jalanan masih berlumpur. Selain itu batang pohon tumbang belum semuanya dibersihkan.
Baca Juga: Aktivis: Banjir Bandang Luwu Utara karena Kerusakan Lingkungan
Sekitar lima ratus petugas SAR dan potensi SAR mendukung upaya pencarian korban.
Di Kabupaten Luwu Utara, banjir melanda Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
Hingga Kamis (16/7/2020), bencana banjir di Luwu Utara tercatat telah menyebabkan 21 orang meninggal dunia.
Selain itu, bencana banjir menyebabkan 4.930 rumah terendam, 10 rumah hanyut, 213 rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur, jembatan antar desa terputus, dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi satu hingga empat meter.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir memaksa 156 kepala keluarga yang terdiri atas 655 orang mengungsi dan berdampak pada 4.202 keluarga yang terdiri atas 15.994 orang. (Antara)
Baca Juga: Banjir Bandang Luwu Utara, Mahasiswa Bertahan Hidup dengan Mie Instan