Suara.com - Bir merk Yellow Belly menjadi sorotan lantaran kemasannya mirip tudung anggota kelompok supermasi kulit putih Ku Klux Klan (KKK). Publik menganggapnya berbau rasisme.
Menyadur New York Post, seorang wanita lewat Facebook membagikan cerita terkait kemasan bir berbau rasisme itu.
Saat mengunjungi bar bernama World of Beer di Connecticut, AS, seorang pelayan menyuguhkan bir Yellow Belly lengkap dengan kemasan kertas putih yang memiliki dua lubang di tengah.
Sontak, wanita yang tak disebutkan namanya itu terkejut lantaran dia datang bersama suamnya yang merupakan seorang pria kulit hitam--salah satu entitas yang dimusuhi KKK.
Baca Juga: Anti Rasisme di AS Meluas, Patung hingga Bendera Negara Bagian Jadi Sasaran
"Tidak ada yang menjelaskan kepada kami. Botol KKK ini dibawa tanpa ada peringatan terkait kemasannya," tulis postingan wanita itu di Facebook sebagaimana dikutip New York Post, Kamis (16/7/2020).
"Mungkin saja pelayan itu bodoh, tidak peka, atau mungkin tuli."
Setelah meriset kemasan bir itu di rumah, wanita itu baru tahu bahwa bir Yellow Belly dibuat sedemikian rupa justru untuk menangkal rasisme.
Omnipollo, pabrik bir yang memproduksi Yellow Belly, dalam laman resminya mendeskripsikan kemasan itu adalah simbol keterbukaan pikiran.
"Bir ini dibuat untuk merayakan semua hal yang baru, berpikiran terbuka, dan progresif. Cicipi, nikmati, dan jangan berprasangka," tulis Omnipollo.
Baca Juga: Rasisme yang Dialami Mahasiswa Papua:"Di Papua sudah pakai baju?"
Kendati telah mendapat klarifikasi, World of Beer pada akhirnya menanggapi serius komplain dari konsumennya. Bir Yellow Belly sudah ditarik dari bar tersebut.
"Meskipun kami tidak dapat berbicara untuk tujuan pembuat bir, representasi visual tidak memiliki tempat di tempat kami," tulis pernyataan resmi World of Beer.