Sesuai Standar Corona, Begini Penampakan PSK pada Masa New Normal

Rabu, 15 Juli 2020 | 18:58 WIB
Sesuai Standar Corona, Begini Penampakan PSK pada Masa New Normal
PSK di Bolivia kembali bekerja pada era new normal. Pekerja seks legal ini memiliki perlengkapan baru, agar tetap aman kala mengais rejeki di tengah wabah virus corona  covid-19. [Daily Mail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSK di Bolivia kembali bekerja pada era new normal. Menyadur Daily Mail, Rabu (15/07/2020), pekerja seks legal ini memiliki perlengkapan baru, agar tetap aman kala mengais rejeki di tengah wabah virus corona  covid-19.

Mereka di antaranya wajib memakai jas hujan transparan dan cairan pemutih saat melayani pelanggan.

Organisasi Pekerja Hiburan Malam Bolivia (OTN) membekali mereka buku panduan setebal 30 halaman, yang menjelaskan hal apa yang harus dilakukan ketika bekerja saat pandemi.

"Jubah yang dinamai biosecurity suit itu syarat kami untuk bisa bekerja dan melindungi diri," ujar salah satu PSK bernama Antonieta sambil menunjukkan kombinasi 'seragam' barunya.

Baca Juga: PSK Jerman Turun ke Jalan, Minta Rumah Bordil Buka Saat New Normal

Antonieta tampak memakai pakaian dalam, topeng berpayet dan gaun seksi dengan potongan rendah di bawah lapisan jas hujan transparan. Ia juga memakai face shield, masker dan sarung tangan.

Ilustrasi PSK. (Shutterstock)

Antonieta juga menunjukkan cara menyemprot cairan pemutih yang digunakan untuk membersihkan fasilitas tempat kerjanya.

Di sudut yang lain, Vanessa, ibu dari dua anak tampak siap melayani pelanggan demi biaya pendidikan anaknya.

"Pelanggan kami menghormati keselamatan kami karena langkah ini tak cuma demi kebaikan kami, tapi juga mereka," ungkapnya.

Anggota serikat pekerja bernama Cortes mengatakan pekerja seks yang nongkrong di pinggir jalan bisa menimbulkan resiko yang lebih buruk.

Baca Juga: Belum Boleh Keluar Sel, PSK yang Digerebek Andre Rosiade Gagal Disidangkan

"Kami juga bagian dari masyarakat Bolivia. Kami adalah pekerja seks, wanita, bibi dan nenek yang juga harus khawatir tentang jam kerja kami."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI