Alat Swab Test Patah dalam Hidung, Bocah 1,5 Tahun Meninggal

Rabu, 15 Juli 2020 | 12:38 WIB
Alat Swab Test Patah dalam Hidung, Bocah 1,5 Tahun Meninggal
Bocah berusia 1,5 tahun asal Arab Saudi tewas setelah alat test swab Covid-19 patah di dalam hidung. [Twitter/Gulfnews]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa pilu terjadi di di Rumah Sakit Umum Shaqra, Arab Saudi. Bocah berusia 1,5 tahun (18 bulan) tewas setelah alat test swab Covid-19 patah di dalam hidung.

Menyadur Gulfnews, anak tersebut dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami deman tinggi. Orang tuanya ingin memastikan putranya terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Namun, dalam proses tes Covid-19 alat swab test patah di dalam hidung dan memaksa dokter menggunakan anestesi umum untuk menunjukkan hasil swab dari tenggorokan.

Namun, bocah itu justru dibiarkan tanpa tindak lanjut yang menyebabkannya kehilangan kesadaran karena saluran pernapasannya tersumbat.

Baca Juga: Hasil Autopsi Pasien Covid-19 Meninggal, Semua Alami Pembekuan Darah

Setelah 24 jam di rumah sakit, bocah malang itu meninggal dunia.

Abdullah Al Joufan, ayah dari anak tersebut menceritakan detail kejadian tragis itu. Dia membenarkan telah menolak pemeriksaan anestesi umum untuk anaknya.

Namun dokter bersikeras dan menunjukkan bahwa setelah operasi akan ada pemeriksaan dari dokter spesialis anak. Faktanya, dokter spesialis itu tengah cuti.

Sehari setelah insiden patah alat swab dalam hidung, keluarga terkejut lantaran bocah tersebut tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat tersumbatnya saluran pernapasan.

Di tengah upaya untuk menyadarkannya kembali, pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan bocah itu ke rumah sakit khsusu di Riyadh.

Baca Juga: Update Covid-19 Global 15 Juli: WHO Peringatkan Pandemi Bisa Semakin Buruk

Namun nahas, ketika ambulan datang, nyawa anak laki-laki itu sudah tidak dapat lagi tertolong.

Ayah bocah itu mencatat dia telah menyerahkan dua laporan untuk menyelidiki kasus kematian anaknya. Dia juga meminta Menteri kesehatan untuk membentuk tim investigasi.

Al Joufan mengaku telah menerima telepon dari Menteri Dr. Tawfiq Al Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya.

Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani, menekankan bahwa Menteri berjanji untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI