Pernah Tinggal di Jakarta, Wanita Ini Dilirik Jadi Cawapres AS

Rabu, 15 Juli 2020 | 12:34 WIB
Pernah Tinggal di Jakarta, Wanita Ini Dilirik Jadi Cawapres AS
Senator Tammy Duckworth (Instagram.\/senduckworth)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senator Amerika Serikat Tammy Duckworth digadang-gadang menjadi calon wakil presiden mendampingi Joe Biden. Siapa sangka, sosok Tammy Duckworth itu ternyata pernah tinggal di Jakarta selama beberapa tahun.

Meski bukan keturunan Indonesia, Duckworth mengikuti ayahnya Franklin Duckworth bertugas di Jakarta. Selama 7 tahun, wanita keturunan Thailand-Tionghoa ini tinggal dan sekolah di Jakarta.

Dalam sebuah wawancara di majalah Chicago pada Mei 2012, Duckworth mengaku fasih berbahasa Indonesia dan Thailand.

"Saya lancar berbahasa Indonesia. Sebelum bicara dalam bahasa Inggris, saya bicara dalam bahsa Thailand," kata Duckworth seperti dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Ngeyel Tak Percaya Pandemi Covid-19, Pria Meninggal Terinfeksi Corona

Selama tinggal di Jakarta, wanita kelahiran Bangkok, 12 Maret 1986 ini mengenyam pendidikan di Jakarta International School (JIS). Dalam laman situs JIS, Duckworth tercatat sebagai salah satu alumni berprestasi.

Senator Tammy Duckworth (Instagram.\/senduckworth)
Senator Tammy Duckworth (Instagram.\/senduckworth)

Setelah mengenyam pendidikan di Jakarta, Duckworth pindah ke Hawaii dan menempuh pendidikan tinggi jurusan Politik di Universitas Hawaii kemudian melanjutkan program magister di Universitah George Washington.

Tak sampai disitu, Duckworth kembali melanjutkan pendidikan tingginya untuk menyabet gelar doktoral di jurusan politik Northers Illinois University.

Populer di AS

Nama Tammy Duckworth mencuri perhatian publik usai bersiteru dengan presenter televisi Fox Newsm Tucker Carlson. Keduanya berselisih pendapat dalam wawancara soal perobohan oatung Presiden AS pertama George Washington oleh para pendukung Black Lives Matter.

Baca Juga: Ahli Virus Hong Kong Kabur ke AS, Klaim Bawa Pesan Kebenaran Covid-19

Alih-alih menjawab setuju atau tidak perobohan patung, Duckworth memberikan komentar diplomatis bahwa diperlukan dialog nasional untuk meredakan demostrasi menolak rasisme di AS.

Carlson mempertanyakan 'dialog nasional' yang dimaksud oleh Duckworth. Ia menyindir sikap Duckworth yang 'mengambang' dan memojokkan politisi dari Partai Demokrat itu tak pantas memimpin AS.

Senator Tammy Duckworth (Instagram.\/senduckworth)
Senator Tammy Duckworth saat masih bergabung dalam militer(Instagram.\/senduckworth)

Perdebatan sengit Duckworth dan Carlson berlanjut di media sosial. Carlson terus menyindir Duckworth an menudingnya tak mencintai AS.

Perdebatan antara keduanya menjadi sorotan publik. Banyak orang memberikan dukungan kepada Duckworth.

Duckworth akhirnya menulis opini di harian The New York Times pada 9 Juli. Dalam tulisan itu, Duckworth itu tidak setuju dengan perobohan patung George Washington. Dia mengklaim leluhurnya ikut berperang dalam Perang Revolusi AS yang dipimpin oleh Washington.

Kehilangan Kedua Kakinya saat Perang

Duckwort masuk dalam dunia militer dan bergabung dengan Garda Nasional Angkatan Darat Illinois dengan kualifikasi pilot helikopter tempur Blackhawk. Ia kehilangan kedua kakinya saat terjun ke perang Irak pada 2004.

Saat itu, helikopter tempurnya ditembak oleh granat berpeluncur roket (RPD). Akibatnya Duckwort harus kehilangan kedua kakinya dan menjalani perawatan di Walter Reed Army Medical Center.

Setelah pulih, Duckworth menjabat sebagai Direktur Departemen Urusan veteran Illinois untuk mengurusi kebutuhan dan fasilitas bagi para veteran. Pada 2009, Duckworth ditunjuk oleh Presiden Barack Obama kala itu untuk menjadi Asisten Sekretaris Urusan Veteran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI