Suara.com - Sebanyak 16 orang korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7), dikabarkan meninggal dunia. Beberapa korban yang meninggal dunia ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Kepala Badan SAR Nasional Kota Makassar Mustari mengatakan hingga saat ini jumlah korban jiwa yang temukan di lokasi terdampak banjir itu sudah mencapai 16 orang.
Dari 16 korban yang meninggal dunia, beberapa korban ditemukan sudah tertimbun lumpur, terjebak dalam rumah, hingga terseret arus banjir.
"Meninggal dunia 16 orang, untuk hilang, datanya belum valid. Ada yang tertimbun lumpur dan terjebak dalam rumah, terseret arus juga," kata Mustari kepada Suara.com saat dikonfirmasi, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga: Dahsyatnya Banjir Bandang di Luwu Utara, Desa Terkubur Lumpur 4 Meter
"Ada beberapa korban yang tertimbun lumpur dan material seperti kayu saat ditemukan. Petugas Sar harus menggali dan menyingkirkan kayu yang menimpa korban meninggal untuk dapat dievakuasi," Mustari menambahkan.
Saat berada di lokasi, katanya, kendala yang dihadapi tim SAR dalam melakukan pencarian adalah akses jalan yang sulit dijangkau untuk dapat sampai ke lokasi terdampak dikarenakan dipenuhi lumpur.
"Kendalanya antara lain komunikasi yang terbatas, juga dalam proses pencarian ketinggian lumpur menghambat pergerakan tim serta area pencarian yang cukup luas," tutup Mustari.
Kontributor : Muhammad Aidil
Baca Juga: Ratusan Rumah Rusak Parah karena Banjir Bandang Luwu Utara