Ratusan Rumah Rusak Parah karena Banjir Bandang Luwu Utara

Rabu, 15 Juli 2020 | 11:02 WIB
Ratusan Rumah Rusak Parah karena Banjir Bandang Luwu Utara
Banjir bandang Masamba Luwu Utara (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan rumah di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan rusak parah karena banjir bandang di sana. Sebanyak 223 unit rumah rusak parah.

Rumah-rumah itu ada di beberapa kecamatan. Sementara ada 10 rumah yang hanyut dan tertimbun pasir bercampur lumpur.

"Data sementara, jumlah rumah hanyut sebanyak 10 unit, dan rumah yang tertimbun pasir bercampur lumpur dan air sebanyak 213 unit," sebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Ni'mal Lahamang di Makassar, Rabu (15/7/2020).

Dari laporan dan asesmen oleh TRC-PB, Basarnas dan tim gabungan yang bergabung dari beberapa daerah tetangga Kabupaten Luwu Utara, ada enam kecamatan terdampak banjir, masing-masing, Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, Malangke Barat.

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Masamba Luwu Utara Terus Bertambah Jadi 16 Orang

Sedangkan sisa timbunan lumpur disertai pasir yang mengering usai kejadian di Kecamatan Masamba, daerah ibu kota Kabupaten Luwu Utara mencapai 1-2 meter. Selanjutnya di Kecamatan Baebunta, 3-4 meter tepatnya di Desa Rada begitupun di Kecamatan Sabbang, Desa Malimbu dan Desa Salama ketinggian lumpur mencapai 3-4 meter.

Untuk korban jiwa yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 16 orang, dengan jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 4.202 KK atau 15.944 jiwa.

"Mengenai pengungsi sementara dilakukan pendataan di titik-titik pengungsian oleh tim, ada tiga posko induk di lapangan yang sudah didirikan dalam penanggulangan bencana," kata Ni'mal.

Sebelumnya, bencana alam banjir bandang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara pada 13 Juli pukul 21.00 Wita. Banjir bandang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi sejak dua hari terakhir sebelum bencana.

Lalu menyebabkan Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap hingga terjadi banjir tanah longsor di beberapa desa dalam wilayah kabupaten itu membuat pemukiman penduduk, lahan pertanian dan fasilitas umum serta fasilitas sosial terendam banjir disertai lumpur.

Baca Juga: Kondisi Luwu Utara usai Dihantam Banjir Bandang

Tidak hanya lumpur yang merendam rumah warga dan pusat perekonomian kota, batang pohon dan kayu diduga dari pembalakan hutan secara ilegal juga ikut masuk ke pemukiman warga hingga menutup permukaan air di sungai setempat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI