Suara.com - Kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta membuat jalur baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi bina RW tidak sepenuhnya disambut baik. Sejumlah pengelola sekolah swasta menyesalkan keputusan tersebut.
Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta Imam Parikesit mengatakan, jalur bina RW membuat pihaknya semakin kehilangan siswa. Alasannya, Pemprov DKI menambah kuota kelas dari 36 jadi 40 demi jalur ini.
"Nah itu yang berbondong-bondong yang kosong itu terisi semua, hampir semua. Jadi eksodus pergerakan dari sekolah swasta kembali ke negeri lagi," ujar Imam saat dikonfirmasi, Rabu (14/7/2020).
Imam menyebut kuota zonasi bina RW yang cukup banyak diyakini tidak akan diisi penuh oleh para siswa. Namun Disdik semakin membuatnya kehilangan siswa dengan membuka PPDB tahap akhir.
Baca Juga: Ini Alasan Disdik DKI Tentukan Zonasi dan Gunakan Seleksi Umur dalam PPDB
"Pokoknya begitu ada bangku kosong tiap sekolah, dibuka. Nah itu yang terjadi sekolah swastanya pada lepas lagi," katanya.
Tak hanya itu, meski tahap akhir sudah selesai, masih ada sekitar 7 ribu sisa kursi untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Ia meminta agar Disdik DKI tak memublikasikan bangku kosong ini agar para siswa sekolah swasta tak pindah ke sekolah negeri.
"Bu Nahdiana (Kadisdik) kan ngomong tadi, 'nanti di akhir semester kita akan publish lagi'. Kita 'jangan lah bu, nanti sekolah swasta ngejerit lagi', ribut lagi. ini PPDB-nya udah bagus," katanya menambahkan.